PARIS – Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu (31/3) mengumumkan bahwa kebijakan “rem darurat yang diperkuat” akan diperluas ke seluruh wilayah negara itu guna meredam gelombang ketiga wabah COVID-19, dan sekolah-sekolah akan ditutup selama tiga pekan.
“Aturan yang diberlakukan di 19 departemen di bawah pengawasan yang diperketat akan diperluas ke seluruh Prancis mulai Sabtu (3/4) malam dan berlaku selama periode empat pekan,” tutur Macron dalam pidato kenegaraan yang disiarkan melalui televisi.
“Kami akan menutup tempat penitipan anak, sekolah dasar, dan sekolah menengah selama tiga pekan,” lanjutnya.
“Sejak awal Maret, Prancis telah berpacu dengan waktu. … Kita akan kehilangan kontrol jika kita tidak bertindak sekarang,” kata Macron, menambahkan bahwa “44 persen pasien (virus corona) yang kini berada dalam perawatan intensif berusia di bawah 65 tahun.”
Mulai pertengahan April, orang-orang di Prancis yang berusia di atas 60 tahun akan dapat divaksin, ujar Macron, yang menambahkan bahwa mulai 15 Mei, vaksinasi akan dibuka bagi orang-orang berusia antara 50 hingga 60 tahun, dan mulai pertengahan Juni batasan usia akan dihapus.
“Semua warga Prancis yang berusia di atas 18 tahun dan ingin divaksin akan mendapatkannya sebelum akhir musim panas ini,” janji Macron. [Xinhua]