CHENGDU, 17 Juni (Xinhua) — Chengdu, pusat teknologi utama di China, meluncurkan validasi dunia nyata berskala besar perdananya untuk robot pintar, menggunakan inovasi dari sepuluh perusahaan domestik di bidang pendidikan, pariwisata, keamanan publik, manajemen lalu lintas, dan skenario panduan keselamatan.
Diselenggarakan oleh Asosiasi Industri Robot Chengdu, program ini menandai dorongan strategis untuk mempercepat pengembangan industri melalui lingkungan aplikasi terbuka.
“Chengdu membuka skenario dunia nyata untuk mengembangkan robot pintar yang praktis, menciptakan wilayah inovasi untuk industri ini,” kata Li Junjie, sekretaris jenderal asosiasi tersebut, seraya menambahkan bahwa Chengdu menyambut baik perusahaan-perusahaan global untuk menguji robot secara lokal guna menyempurnakan layanan yang berpusat pada manusia.
Robot-robot tersebut, yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan kecerdasan buatan (AI) dan robotika yang berbasis di Chengdu, dikerahkan di lingkungan nyata termasuk sekolah dasar, jalur pejalan kaki di pusat kota, dan objek wisata di ibu kota Provinsi Sichuan di China barat daya.
Di Sekolah Dasar Paotongshu Chengdu, para siswa berinteraksi dengan dua jenis robot yang berbeda, yaitu “Xiao Zha”, robot jenaka dengan dua kaki beroda dari Chengdu Humanoid Robot Innovation Center yang menyampaikan salam pagi dan instruksi keselamatan, dan robot berkaki empat TD Tech yang berpatroli di koridor dengan menggunakan navigasi otonomos untuk menjaga keamanan kampus.
Di pusat-pusat budaya Chengdu, robotika canggih meningkatkan pengalaman wisatawan. Di sepanjang Jalur Pejalan Kaki Jinli di pusat kota, kacamata realitas tertambah (augmented reality/AR) dari INMO Technology menyediakan terjemahan waktu nyata untuk pengunjung internasional. Sementara itu, di Kuil Wuhou yang terkenal, yang terletak tak jauh dari sana, pemandu holografik menampilkan perencanaan rute interaktif kepada pengunjung, dan layar AI menawarkan dukungan multibahasa.
Untuk manajemen perkotaan, dilengkapi dengan anggota tubuh yang lincah dan lapisan logam, Ultra Magnus, robot bipedal yang dikembangkan oleh Chengdu APLUX Intelligence Technology Co. Ltd., mengarahkan lalu lintas sebagai “petugas” otomatis di jalan distrik bisnis. Sementara itu, beberapa anjing robot melakukan patroli keamanan di Lapangan Tianfu, jantung kota tersebut.
Inisiatif ini sejalan dengan strategi Chengdu yang lebih luas untuk memanfaatkan aplikasi praktis untuk kemajuan teknologi.
Kota ini merilis permintaan tertarget yang mencakup 22 skenario robot perawatan kesehatan pada Maret, dan meluncurkan daftar tugas polisi untuk solusi robotik seperti robot patroli dan manajemen lalu lintas pada 5 Juni.
Upaya tersebut menggarisbawahi pengakuan kota terhadap “skenario sebagai pendorong utama inovasi,” kata Yin Ximing, seorang profesor dari Institut Teknologi Beijing yang mempelajari administrasi publik.
Upaya Chengdu dalam mengembangkan teknologi robotika mendorong pesatnya pertumbuhan sektor kecerdasan AI di kota tersebut, dengan nilai industri inti AI di Chengdu melampaui 100 miliar yuan (1 yuan = Rp2.269) pada 2024.
Untuk 2025, Chengdu menargetkan peningkatan hingga 130 miliar yuan, dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar 30 persen, sebagai langkah untuk mengukuhkan posisinya sebagai pusat nasional untuk industri AI dan robot pintar. Selesai