MAJDANPEK – Presiden Serbia Aleksandar Vucic pada Selasa (6/4) menerima suntikan vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan China, Sinopharm, dengan disaksikan media di Desa Rudna Glava, Kota Majdanpek.
“Seperti yang Anda lihat, saya masih hidup dan bergerak. Saya ingin memberitahu semua orang bahwa sangat luar biasa bisa divaksin, dan tidak terasa apa-apa.”
“Saya merasa luar biasa, seperti tidak terjadi apa-apa,” kata Vucic setelah disuntik. Sang presiden mengumumkan dirinya akan menerima dosis kedua dalam tiga pekan, di suatu tempat di Serbia selatan.
Lebih dari 50 penduduk setempat menerima suntikan dosis pertama pada Selasa pagi dan masih banyak lagi yang juga mengantre untuk divaksinasi.
Vucic mengatakan Serbia menerima batch keempat vaksin dari China pada Senin (5/4), dan akan menerima lebih banyak lagi berdasarkan kontrak yang ditandatangani beberapa pekan lalu.
Serbia juga berencana memproduksi vaksin asal China itu nantinya, serta mengembangkan kerja sama ilmiah di bidang tersebut, lanjutnya.
Serbia, yang berpenduduk sekitar 7 juta jiwa, adalah negara Eropa pertama yang memulai vaksinasi massal dengan vaksin Sinopharm pada pertengahan Januari lalu.
Sekitar 20 persen dari populasi orang dewasa di negara tersebut telah menerima dua dosis vaksin COVID-19, kata Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic pada Senin. Setidaknya 40 persen orang dewasa di negara itu akan telah mendapatkan suntikan dosis pertama hingga akhir bulan ini, imbuhnya.
Selain vaksin dari China, Serbia sejauh ini berhasil mendapatkan 1 juta dosis vaksin lagi dari sejumlah produsen vaksin asal negara lain, yakni Pfizer, AstraZeneca, dan Sputnik V.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Majdanpek, Serbia. (XHTV)