Pasukan bersenjata Prancis akan mundur dari Pantai Gading “paling cepat pada Januari 2025,” demikian diumumkan Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara dalam pesan Tahun Baru yang disampaikannya pada Selasa (31/12), seraya menekankan bahwa penarikan pasukan akan “dilakukan secara terpadu dan terorganisasi.”
ABIDJAN, 3 Januari (Xinhua) — Pasukan bersenjata Prancis akan mundur dari Pantai Gading “paling cepat pada Januari 2025,” demikian diumumkan Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara dalam pesan Tahun Baru yang disampaikannya pada Selasa (31/12), seraya menekankan bahwa penarikan pasukan akan “dilakukan secara terpadu dan terorganisasi.”
“Kami telah membuat keputusan perihal penarikan pasukan Prancis secara terpadu dan terorganisasi dari Pantai Gading,” kata Ouattara, mengungkapkan bahwa Batalion Infanteri Marinir Abidjan (Abidjan Marine Infantry Battalion/BIMA) ke-43, yang ditempatkan di Port-Bouet, daerah di pinggiran Kota Abidjan, ibu kota ekonomi Pantai Gading, akan “diserahkan kembali kepada angkatan bersenjata Pantai Gading pada Januari 2025.”
Dia menambahkan bahwa BIMA ke-43, yang ditempatkan di negara Afrika Barat itu sejak 1978 di bawah perjanjian pertahanan yang ditandatangani dengan Prancis, akan diberi nama “Camp Ouattara Thomas d’Aquin” yang diambil dari nama kepala staf pertama angkatan darat Pantai Gading.
Level kehadiran militer Prancis di Pantai Gading diperkirakan mencapai sekitar 900 tentara. Selesai