KAIRO, 30 Januari (Xinhua) — Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi pada Rabu (29/1) mengatakan bahwa pemindahan paksa rakyat Palestina merupakan sebuah tindakan “ketidakadilan” dan Mesir tidak akan ikut serta dalam tindakan tersebut.
“Saya mengatakan ini dengan sangat jelas bahwa pemindahan paksa dan relokasi rakyat Palestina merupakan sebuah ketidakadilan dan kami tidak dapat ambil bagian di dalamnya,” kata Sisi dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Kenya William Ruto yang sedang berkunjung ke Kairo, seperti ditayangkan di televisi milik pemerintah Mesir, Nile TV.
“Pemindahan paksa rakyat Palestina tidak dapat ditoleransi atau dibiarkan karena dampaknya terhadap keamanan nasional Mesir dan Arab,” tambah presiden Mesir itu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum lama ini mengusulkan untuk merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza ke Yordania dan Mesir yang bersebelahan. Rencana ini mendapat penolakan dari pihak-pihak regional maupun internasional.
Sisi menekankan bahwa sikap historis Mesir dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina tidak akan pernah dapat dikompromikan, dan menyatakan bahwa Mesir bertekad untuk bekerja sama dengan AS demi mencapai perdamaian yang diinginkan, berdasarkan solusi dua negara.
Dia menjelaskan bahwa konflik terbaru Hamas-Israel, yang berlangsung selama lebih dari 15 bulan, merupakan konsekuensi dari bertahun-tahun kegagalan untuk menyelesaikan masalah Palestina. “Oleh karena itu, akar penyebab masalah ini belum teratasi,” imbuhnya. Selesai