Sebagai ekonomi yang digerakkan oleh ekspor, Jerman akan mengalami kerugian substansial akibat pergeseran kebijakan perdagangan AS, kata Nagel.
FRANKFURT, 18 Februari (Xinhua) — Presiden Bundesbank Jerman Joachim Nagel pada Senin (17/2) memperingatkan bahwa tarif Amerika Serikat (AS) akan memiliki dampak khusus bagi Jerman, yang memunculkan “risiko signifikan” bagi pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Berbicara dalam acara Speaker’s Luncheon Union International Club di Frankfurt, Nagel menekankan bahwa sebagai ekonomi yang digerakkan oleh ekspor, Jerman akan mengalami kerugian substansial akibat pergeseran kebijakan perdagangan AS.
Merujuk pada penerapan tarif 25 persen terhadap baja dan aluminium oleh Presiden AS Donald Trump, Nagel menjelaskan bahwa langkah ini akan memiliki dampak khusus bagi Jerman, mengancam proyeksi ekonomi negara tersebut.
Mengutip proyeksi dari Bundesbank, bank sentral Jerman, Nagel memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan perdagangan transatlantik dapat menjadikan output ekonomi Jerman pada 2027 1,5 poin persentase lebih rendah dari perkiraan. Dia juga memperingatkan bahwa inflasi dapat meningkat meski dampak pastinya belum bisa dipastikan.
![](https://cdn.wartabuana.com/wp-content/uploads/2025/02/jerman2.jpg)
Presiden Bundesbank tersebut lebih lanjut menyoroti bahwa kenaikan tarif berisiko menciptakan “hambatan ekonomi yang ditimbulkan sendiri” dan tidak hanya dapat melemahkan perekonomian Jerman, tetapi juga merusak prospek pertumbuhan AS sendiri sekaligus mengganggu rantai pasokan global.
“Pengikisan daya beli dan lonjakan biaya input akan jauh lebih besar daripada potensi keunggulan kompetitif bagi industri-industri AS,” ujarnya. “Tingkat inflasi akan naik tajam dan bisa terus meningkat lebih tinggi lagi tanpa pengetatan kebijakan moneter yang signifikan.”
Bertentangan dengan klaim pemerintah AS, Nagel menegaskan bahwa tarif kemungkinan besar juga akan membawa konsekuensi negatif bagi AS.
“Proteksionisme menyebabkan kerugian kesejahteraan di semua negara yang terdampak. Tidak ada yang menjadi pemenang,” sebut Nagel, menegaskan kembali komitmennya untuk mengadvokasi sistem perdagangan yang terbuka dan berbasis aturan. Selesai