BEIJING, New China Research (NCR), lembaga wadah pemikir (think tank) dari Kantor Berita Xinhua China, pada Selasa (7/12) merilis sebuah laporan dengan judul “Mengejar Nilai-Nilai Umum Kemanusiaan — Pendekatan China untuk Demokrasi, Kebebasan, dan Hak Asasi Manusia (HAM)” serta sebuah film dokumenter terkait.
Dipandu oleh pernyataan penting dari Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) Xi Jinping terkait nilai-nilai umum kemanusiaan serta didasarkan pada praktik jangka panjang China dalam mengejar nilai-nilai tersebut, laporan ini menggambarkan kekuatan institusional, latar belakang budaya, hukum intrinsik, serta signifikansi dunia dari praktik “pengelolaan negara oleh rakyat” yang diterapkan China dari sudut pandang akademis.
Laporan tersebut terdiri dari empat bagian utama, yakni Pengelolaan Negara oleh Rakyat: Logika Menyeluruh dari Upaya Mewujudkan Nilai Demokrasi; Demokrasi Seluruh Proses: Bentuk Baru Pelaksanaan Kedaulatan Rakyat; Demokrasi yang Berhasil: Batu Ujian bagi Efektivitas Institusional; dan Kearifan Praktik: Pencerahan dari Pencarian Nilai-Nilai Umum Kemanusiaan.
Dengan prinsip “pengelolaan negara oleh rakyat” sebagai intinya, demokrasi China menerapkan pendekatan yang berpusat pada rakyat. Demokrasi ini melampaui “demokrasi bagi segelintir orang,” “demokrasi satu waktu,” dan “demokrasi pseudo-universal,” yang memastikan seluruh rakyat dapat menikmati hak-hak demokrasi mereka, urai laporan.
Laporan menguraikan bahwa China sedang mengeksplorasi jalur pewarisan dan inovasi dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi, serta mengejar “demokrasi substansial” di mana rakyat menjadi tuan di negara mereka. Demokrasi yang dipraktikkan China merupakan “demokrasi seluruh proses” yang mencakup semua aspek dan semua prosedur, “demokrasi pemerintahan” untuk tata kelola pemerintahan yang baik, “demokrasi efisien” dengan vitalitas, “demokrasi sebagai kekuatan penggerak” dengan kearifan kolektif, serta “demokrasi sistematis” yang dapat diuji.
Rakyat China telah sampai pada kesimpulan, yang didasarkan pada pengalaman, bahwa hanya ada satu kriteria untuk pemerintahan demokratis, yaitu rakyat biasa menikmati keuntungan dari perdamaian maupun pembangunan serta menjalani hidup yang damai dan bahagia, papar laporan tersebut.
Demokrasi yang berfungsi baik dapat menjamin dan membangun kebebasan serta hak asasi manusia (HAM), maupun dapat mewujudkan perpaduan antara demokrasi yang berbasis pada proses dan pada hasil, demokrasi prosedural dan demokrasi substantif, demokrasi langsung dan demokrasi tak langsung, serta demokrasi rakyat dan kehendak negara, sebut laporan.
Demokrasi bukanlah ornamen dekoratif. China merupakan praktisi demokrasi, kebebasan, serta HAM yang setia dan inovatif. China telah mencapai hasil-hasil menakjubkan dalam menerapkan prinsip “pengelolaan negara oleh rakyat.” Keberhasilan demokrasi China disebabkan oleh tiga karakteristik utama dari pendekatannya terhadap pemerintahan, yakni partai nonpartisan yang maju, filosofi yang berpusat pada rakyat, serta wawasan dunia yang berfokus pada pembangunan, lanjut laporan.
Laporan tersebut mengatakan bahwa dalam praktik sosialis membela demokrasi, kebebasan, dan HAM, CPC telah memprioritaskan kepentingan rakyat secara keseluruhan di agenda dalam upaya politiknya, mempertahankan logika mengembalikan demokrasi kepada rakyat, serta mengedepankan prinsip bahwa kebebasan harus meningkatkan pembangunan rakyat secara menyeluruh dan kebahagiaan adalah standar tertinggi HAM.
CPC memelopori jalur baru menuju modernisasi China, dan menciptakan model baru untuk peradaban manusia, sehingga menawarkan solusi China yang penting bagi dunia sebagai jawaban atas pertanyaan di zaman kita, tambah laporan.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa eksplorasi China telah mencapai prinsip-prinsip penting untuk perwujudan nilai-nilai umum kemanusiaan, yakni berorientasi pada hasil, menentukan nasib sendiri, bergerak stabil, dan terus berkembang.
Laporan dan film dokumenter ini dirilis di Beijing dan Jenewa pada Selasa. Para pakar dan cendekiawan dari sekitar 100 wadah pemikir di 40 lebih negara dan kawasan bergabung dalam acara perilisan yang digelar secara online maupun offline tersebut.
Untuk menyusun laporan tersebut, tim NCR melakukan investigasi dan riset mendalam di hampir 30 wilayah tingkat provinsi di seluruh China, mewawancarai berbagai pakar di dalam maupun luar negeri, dan mengadakan serangkaian seminar.
Dalam film dokumenter tersebut, enam warga China biasa membagikan kisah mereka sendiri untuk menggambarkan pendekatan China terhadap demokrasi, kebebasan, dan HAM.
NCR adalah satu-satunya wadah pemikir yang berbasis media di antara wadah-wadah pemikir nasional kelas atas di China. NCR telah menghasilkan sejumlah penelitian yang berpengaruh, termasuk “Studi Pengentasan Kemiskinan China: Perspektif Ekonomi Politik” dan “Rakyat yang Utama: Komitmen Politik Partai Komunis China yang Berusia Satu Abad”. [Xinhua]