Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin di Moskow, Rusia, pada 21 Maret 2023. (Xinhua/Ding Haitao)
MOSKOW, 21 Maret (Xinhua) — Presiden China Xi Jinping pada Selasa (21/3) mengatakan bahwa China siap memperluas kerja sama dengan Rusia di bidang perdagangan, investasi, rantai pasokan, megaproyek, energi, dan teknologi tinggi.
Pernyataan itu disampaikan Xi saat bertemu dengan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin.
Menurut Xi, China dan Rusia adalah negara tetangga sekaligus mitra koordinasi strategis komprehensif terbesar bagi satu sama lain, seraya mengatakan bahwa menjaga perkembangan hubungan China-Rusia yang sehat dan stabil selaras dengan logika historis hubungan bilateral serta kepentingan fundamental rakyat mereka.
Kongres Nasional Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-20 berjalan dengan sukses, dan belum lama ini, para pemimpin baru lembaga-lembaga negara China telah terpilih dalam pertemuan “Dua Sesi” tahun ini, papar Xi. Presiden China itu juga menambahkan bahwa CPC, negara, dan rakyat China bersatu dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sedang berupaya memajukan modernisasi China secara menyeluruh.
Pemerintah China yang baru sangat menghargai kemitraan koordinasi strategis komprehensif China-Rusia, dan bersedia bekerja sama dengan pihak Rusia untuk mendorong realisasi tujuan baru dan mencapai hasil baru dalam kerja sama bilateral melalui pertemuan rutin antara perdana menteri China dan perdana menteri Rusia serta jalur komunikasi kelembagaan lainnya.
Xi menekankan bahwa di tengah lingkungan eksternal yang kompleks, kerja sama praktis dan menyeluruh antara China dan Rusia telah mempertahankan momentum perkembangan yang baik sejak tahun lalu.
China telah menjadi mitra dagang terbesar Rusia selama 13 tahun berturut-turut, dan kedua negara terus memperdalam kerja sama energi mereka, membuat kemajuan yang solid dalam berbagai megaproyek strategis, serta mempertahankan pertukaran antarmasyarakat dan budaya sekaligus interaksi tingkat lokal yang bahkan lebih erat, ungkap Xi.
Xi menyerukan agar kedua negara berupaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja sama ekonomi dan perdagangan serta meningkatkan liberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan investasi demi menjaga rantai industri dan pasokan tetap aman dan stabil.
Presiden China itu juga meminta kedua belah pihak untuk memaksimalkan pengembangan megaproyek di bidang konektivitas, bersama-sama menjaga keamanan energi di kedua negara, serta memperluas pertukaran ekonomi dan perdagangan bilateral.
Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin di Moskow, Rusia, pada 21 Maret 2023. (Xinhua/Zhang Ling)
China dan Rusia perlu memperkuat kerja sama di bidang penelitian ilmiah dan inovasi serta mendorong perkembangan kerja sama bilateral yang berkelanjutan di bidang-bidang tersebut, kata Xi. Dia juga mendesak kedua negara untuk bekerja demi kelanjutan kesuksesan pertukaran olahraga yang telah terjalin selama bertahun-tahun antara China dan Rusia pada 2022 dan 2023 dengan penyelenggaraan lebih banyak kegiatan yang direncanakan dengan baik.
Xi mengatakan bahwa China memprioritaskan sinergi antara Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra dan Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU) serta siap bekerja sama dengan Rusia dan anggota EAEU lainnya untuk memajukan implementasi perjanjian kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan EAEU guna melaksanakan kerja sama regional secara lebih mendalam dan pada level yang lebih tinggi.
Sementara itu, Mishustin mengatakan bahwa dia telah memimpin hampir seluruh anggota kabinet penting dari pemerintah Rusia untuk bertemu dengan Presiden Xi guna memberikan sambutan hangat kepada Xi dalam kunjungan kenegaraannya ke Rusia.
Terdapat signifikansi tinggi dalam keputusan Presiden Xi untuk memilih Rusia sebagai perhentian pertama dalam lawatannya setelah terpilih kembali sebagai presiden China, yang sepenuhnya menunjukkan keistimewaan hubungan Rusia-China di era baru, kata Mishustin.
Perkembangan hubungan Rusia-China berada pada titik tertinggi dalam sejarah, yang kondusif bagi upaya untuk melindungi multilateralisme dengan lebih baik dan mendukung dunia yang multipolar di tengah situasi internasional saat ini, lanjut Mishustin, seraya mengatakan bahwa mekanisme pertemuan reguler antara perdana menteri Rusia dan perdana menteri China adalah hal yang unik di dunia.
Rusia menantikan kolaborasi dengan pemerintah China yang baru untuk melakukan koordinasi dan kerja sama yang erat, dengan sungguh-sungguh mengimplementasikan konsensus yang dicapai oleh kedua kepala negara, serta memperkuat kemitraan koordinasi strategis komprehensif antara kedua negara, katanya.
Rusia bersedia memperkuat kerja sama dengan China di bidang-bidang seperti investasi, perdagangan, energi, gas alam, penggunaan energi nuklir secara damai, penerbangan dan kedirgantaraan, inovasi ilmiah dan teknologi, transportasi lintas perbatasan dan logistik, serta memperkuat komunikasi dan kerja sama di bidang keamanan rantai pasokan dan industri, ketahanan pangan, dan isu-isu lainnya, kata Mishustin.
Mishustin menyuarakan harapannya bahwa kedua belah pihak akan semakin memperkuat pertukaran dan kerja sama antarmasyarakat di sejumlah bidang, seperti budaya, pemuda, dan olahraga. [Xinhua]