Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh di Balai Agung Rakyat di Beijing, ibu kota China, pada 27 Juni 2023. (Xinhua/Yao Dawei)
BEIJING, 27 Juni (Xinhua) — Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh di Beijing pada Selasa (27/6).
Sembari mengungkapkan bahwa tahun ini menandai peringatan 15 tahun pembentukan kemitraan kerja sama strategis komprehensif China-Vietnam, Xi mengatakan bahwa China memandang Vietnam sebagai prioritas dalam diplomasi bertetangganya dan berupaya membangun komunitas dengan masa depan bersama dengan Vietnam, sebuah pilihan strategis yang diambil China berdasarkan pengembangan hubungan bilateral jangka panjang.
Menghadapi situasi internasional yang semakin parah serta kompleks, China dan Vietnam harus menjunjung tinggi semangat kesetaraan, keuntungan bersama, solidaritas, prinsip saling percaya, dan kerja sama yang saling menguntungkan, bekerja sama untuk mencapai pembangunan bersama guna memberikan lebih banyak manfaat bagi kedua bangsa, serta menyuntikkan lebih banyak stabilitas bagi dunia, ungkap Xi.
Xi menggambarkan China dan Vietnam, keduanya negara sosialis, sebagai kamerad dengan tingkat rasa saling percaya yang tinggi, mitra yang mengejar hasil yang saling menguntungkan, dan kawan yang saling mengenal dengan baik. Dia meminta kedua belah pihak untuk berpegang pada konsep mengutamakan rakyat, dan dengan tegas mendukung satu sama lain dalam mengejar jalur sosialis yang sesuai dengan kondisi nasional mereka sendiri dan jalur modernisasi dengan karakteristik masing-masing.
Kedua belah pihak harus bersama-sama membangun Sabuk dan Jalur Sutra berkualitas tinggi, meningkatkan sinergi strategi pembangunan, memanfaatkan keunggulan yang saling melengkapi, serta mempercepat kerja sama praktis di bidang-bidang seperti infrastruktur, bea cukai cerdas (smart customs), dan energi hijau, tutur Xi.
China bersedia mengimpor lebih banyak produk Vietnam dan menyambut baik partisipasi Vietnam dalam Forum Sabuk dan Jalur Sutra untuk Kerja Sama Internasional ketiga dan Pameran Impor Internasional China pada paruh kedua tahun ini, lanjut Xi.
Dia menyampaikan bahwa kedua belah pihak harus memperkaya pertukaran antarmasyarakat, meningkatkan saling pengertian antara kedua bangsa, terutama generasi muda, serta mengonsolidasikan landasan sosial untuk pengembangan hubungan bilateral.
Xi meminta kedua belah pihak untuk bersama-sama menentang pemisahan (decoupling) dan pemutusan rantai industri dan pasokan, serta menentang politisasi isu ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dia mengatakan kedua negara harus menjaga kesetaraan dan keadilan internasional, serta hak dan kepentingan pembangunan mereka sendiri.
Tatanan internasional yang lebih adil dan wajar harus dipromosikan, dan lingkungan eksternal yang damai dan stabil bagi upaya modernisasi kedua negara harus diciptakan, tambahnya.
Sementara itu, Pham Minh Chinh mengatakan bahwa mengembangkan hubungan Vietnam-China yang berjangka panjang, stabil, dan sehat selalu menjadi pilihan strategis dan prioritas utama Partai Komunis Vietnam dan pemerintah Vietnam.
Vietnam akan selalu mengingat dan dengan tulus berterima kasih kepada China atas bantuan jangka panjang dan berharga yang telah diberikannya kepada Vietnam, serta menghargai hubungan yang telah dibina dengan saksama oleh generasi-generasi pemimpin terdahulu, ujar Pham Minh Chinh.
Vietnam bangga atas pencapaian-pencapaian inovatif utama dalam teori dan praktik yang dicapai oleh Partai Komunis China, kata sang PM, seraya menambahkan bahwa China pasti akan mewujudkan modernisasi China dan membangun dirinya menjadi negara sosialis modern yang hebat di bawah kepemimpinan kuat Sekretaris Jenderal Xi Jinping.
Vietnam dengan tegas menjunjung tinggi kebijakan Satu China, mendukung Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global, mendukung aksesi China ke Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik, dan akan terus berpartisipasi aktif dalam pembangunan Sabuk dan Jalur Sutra, papar sang PM.
Vietnam menentang politisasi isu ekonomi dan bersedia bekerja sama erat dengan China untuk menjaga serta memerangi semua jenis risiko dan tantangan, dan tidak akan pernah membiarkan kekuatan apa pun menciptakan perpecahan antara kedua negara, ungkap Pham Minh Chinh. [Xinhua]