Foto yang diabadikan pada 6 Januari 2023 ini menunjukkan gedung Capitol Amerika Serikat (AS) di Washington DC, AS. (Xinhua/Liu Jie)
Disintegrasi kenormalan terjadi bersamaan dengan disintegrasi norma, dan ini bukan kebetulan.
NEW YORK CITY, 8 Mei (Xinhua) — Ada pandangan yang kuat bahwa inti dari kegelisahan warga Amerika Serikat (AS) adalah sebuah perasaan yang meluas bahwa politik sudah tidak lagi normal, menurut laporan The Washington Post pada Minggu (7/5) dalam sebuah artikel Opini berjudul “There’s a war raging. It’s against normal politics”.
“Contoh yang jelas: Normal berarti menerima hasil pemilihan yang sah bahwa pihak Anda kalah dan tidak memberikan persetujuan pada serangan massa yang brutal di Capitol AS untuk membatalkan hasilnya,” kata laporan itu.
Namun, jajak pendapat CBS News/YouGov baru-baru ini menemukan bahwa 69 persen pendukung Partai Republik dan warga yang condong ke arah mereka tidak percaya Presiden AS Joe Biden adalah presiden yang sah, dan 75 persen mengatakan pandangan bahwa Donald Trump menang pada pemilihan presiden 2020 menjadi alasan untuk memilihnya, urai laporan itu.
Proses rusaknya kenormalan sudah lama berkembang. Matthew Dallek, seorang sejarawan di Universitas George Washington, memandang berakhirnya Perang Dingin memiliki efek destabilisasi pada politik, melemahkan kemampuan tokoh-tokoh institusional Partai Republik untuk membendung pandangan kelompok-kelompok ekstrem mereka, urai laporan tersebut.
“Disintegrasi kenormalan terjadi bersamaan dengan disintegrasi norma, dan ini bukan kebetulan,” kata Nicole Hemmer, seorang sejarawan di Universitas Vanderbilt, seperti dikutip laporan itu. [Xinhua]