BERLIN – Kekhawatiran tentang risiko keamanan siber di Jerman masih tinggi, menurut “Laporan Keamanan Siber 2021” yang diterbitkan oleh perusahaan audit Deloitte bersama lembaga riset pasar Jerman Allensbach pada Selasa (24/8).
Penipuan data online merupakan kekhawatiran paling umum, dengan 77 persen responden menyebutkan risiko itu dalam survei. Laporan ini menyurvei sekitar 500 pemimpin perusahaan di Jerman serta anggota parlemen federal, parlemen regional, dan Parlemen Eropa.
Ketakutan terhadap virus dan malware menduduki urutan kedua, dengan 76 persen responden menyebutkan risiko ini, sedangkan kekhawatiran terhadap berita palsu berada di urutan ketiga dengan 75 persen. Mayoritas besar responden mengatakan bahwa teknologi kunci untuk keamanan siber seharusnya ditingkatkan.
Berita palsu dianggap sebagai “bahaya yang cukup besar” bagi pemilihan umum (pemilu) federal bulan depan. Lantaran pandemi COVID-19, kampanye pemilu akan dialihkan ke platform internet, dan risiko manipulasi pemilu digital dapat memainkan peran yang sangat penting.
Terlepas dari risiko yang terkait dengan media sosial, hampir separuh politisi yang disurvei sudah pernah menjadi korban ujaran kebencian online. Meski demikian, 60 persen politisi dan 58 persen pemimpin perusahaan mengatakan bahwa peluang yang dihadirkan jejaring sosial lebih besar daripada risikonya. [Xinhua]