CHICAGO – Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di sebuah taman di sebelah barat laut Chicago pada Jumat (16/4) malam untuk memprotes penembakan terhadap Adam Toledo (13) hingga tewas oleh polisi pada 29 Maret lalu.
Satu demi satu orator berbicara di depan massa yang memegang berbagai poster menuntut keadilan bagi Toledo. Salah satu orator berteriak “cukup sudah.”
Beberapa orang di antara massa tersebut mengatakan mereka bergabung karena ingin mengirimkan pesan kepada kota itu, lapor Chicago Tribune pada Jumat. Aksi ini menjadi unjuk rasa besar pertama yang memprotes Departemen Kepolisian Chicago sejak kota itu merilis dua video pembunuhan Toledo pada Kamis (15/4).
Video rekaman yang diambil dari kamera badan seorang polisi menunjukkan bahwa polisi tersebut mengejar Toledo hingga ke sebuah gang di kawasan West Side Chicago pada 29 Maret dini hari, sambil berteriak agar remaja tersebut berhenti dan mengangkat kedua tangannya. Dalam tinjauan frame demi frame, sebuah benda berbentuk pistol terlihat di tangan kanan Toledo di belakang punggungnya ketika dia berhenti di dekat celah pagar dan membalikkan badan ke arah polisi.
Sebuah rekaman pengawas dari kamera yang berbeda menunjukkan Toledo berhenti dengan lengan kanan di belakang pagar dan membuat gerakan melempar tepat sebelum berbalik menghadap polisi dan mengangkat kedua tangannya.
Toledo ditembak di dada dan meninggal.
Beberapa jam menjelang aksi unjuk rasa, pengacara keluarga Toledo mengeluarkan sebuah pernyataan yang meminta agar aksi protes tersebut dilakukan secara damai.
“Keluarga Toledo memohon agar semua orang yang berunjuk rasa atas nama Adam tetap damai, bersikap hormat, dan tidak melakukan kekerasan, serta terus mengupayakan reformasi secara konstruktif dan tak kenal lelah,” papar pernyataan tersebut. [Xinhua]