TRIPOLI – Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) pada Minggu (1/8) mengutuk aksi vandalisme terhadap sistem pasokan air Libya.
“UNICEF menyayangkan aksi vandalisme terhadap sistem air yang memutus akses anak-anak dan keluarga mereka dari air, meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air di area-area yang terdampak,” sebut UNICEF dalam pernyataannya.
Menurut UNICEF, beberapa aksi vandalisme berdampak terhadap pasokan air ke sejumlah kota di Libya selama beberapa hari terakhir.
“Saat akses terputus, anak-anak sering kali terpaksa bergantung pada sumber-sumber yang tidak aman, yang meningkatkan risiko terjangkit penyakit, terutama pada anak-anak yang masih sangat muda,” ujar Cristina Brugiolo, Deputi Perwakilan Khusus UNICEF untuk Libya.
UNICEF mengatakan serangan berulang yang dilakukan pelaku terhadap sistem utama Sungai Buatan Manusia mengancam keamanan air di seluruh negeri dan membuat jutaan orang menghadapi risiko kehilangan akses ke air yang aman.
Sungai yang menjadi sumber pasokan air terbesar di Libya tersebut menyediakan 60 persen dari total air tawar yang digunakan di negara itu.
UNICEF menyerukan mitra-mitra nasional dan internasional untuk menjadikan isu mendesak terkait perlindungan terhadap infrastruktur air sebagai prioritas dan meningkatkan upaya pengamanan, termasuk potensi pengerahan pasukan sipil ke ladang-ladang sumur.
“Alokasi darurat sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pemeliharaan akan memastikan kelanjutan pasokan air dan layanan sanitasi yang layak,” kata UNICEF. [Xinhua]