Ditemukan bahwa lingkungan warga kulit putih memiliki lokasi vaksinasi dua kali lebih banyak dibandingkan lingkungan lain, dan di dalam lingkungan tersebut lokasi vaksinasi cenderung mengelompok di daerah yang lebih kaya dalam “putaran baru prioritas untuk lingkungan yang didominasi warga kulit putih.”
LONDON, Sebuah surat kabar utama Inggris mengungkapkan adanya ketidaksetaraan akses di kalangan anak-anak Amerika Serikat (AS) untuk vaksin virus corona yang telah diluncurkan untuk kelompok tersebut.
Lebih dari 360.000 anak di bawah usia 12 tahun telah menerima suntikan pertama mereka, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Jorge Caballero, ahli anestesi bersertifikat sekaligus salah satu pendiri kelompok sukarelawan Coders Against Covid, menemukan bahwa lingkungan warga kulit putih memiliki lokasi vaksinasi dua kali lebih banyak dibandingkan lingkungan lainnya, seperti dilaporkan oleh surat kabar The Guardian pada Rabu (10/11).
Di dalam lingkungan tersebut, lokasi vaksinasi tersebut cenderung mengelompok di daerah yang lebih kaya dalam “putaran baru prioritas untuk lingkungan yang didominasi warga kulit putih,” katanya kepada The Guardian.
Sementara itu, tingkat ketertarikan warga terhadap vaksin kurang lebih sama di seluruh kelompok ras dan etnis, tetapi untuk akses tampaknya lebih terbatas, katanya.
Caballero khawatir mengenai kesetaraan akses terhadap vaksin untuk anak-anak dan menyerukan data yang transparan tentang ras dan etnis di antara vaksinasi anak-anak dari CDC, tulis The Guardian.
Ketidaksetaraan ini mencerminkan perbedaan yang terjadi sebelumnya seputar pengujian dan vaksinasi pada orang dewasa, katanya.
“Kita terus mengulangi kesalahan yang sama lagi dan lagi. Kita kurang proaktif dalam mengatasi kesenjangan,” katanya seperti dikutip oleh surat kabar tersebut.
“Semua yang kami perjuangkan adalah kesetaraan,” tambah Caballero.
Selama beberapa bulan, COVID-19 pada anak-anak mencakup seperempat dari kasus infeksi baru di AS meskipun sudah tersedianya vaksin untuk mereka yang berusia 12 tahun ke atas, menurut surat kabar Inggris tersebut. [Xinhua]