WASHINGTON – Tersangka yang mengemudi di dekat gedung Capitol Amerika Serikat (AS) pada Kamis (19/8) dan mengancam bahwa bom di dalam kendaraannya akan meledak akhirnya menyerah dan ditahan, kata Kepolisian Capitol AS (US Capitol Police/USCP), mengakhiri kebuntuan negosiasi selama berjam-jam sejak pagi hari di mana beberapa bangunan di dekatnya dievakuasi.
USCP mengatakan dalam sebuah unggahan di Twitter bahwa tersangka, yang diidentifikasi sebagai Floyd Ray Roseberry berusia 49 tahun, “telah diamankan.” Kepala USCP Tom Manger mengatakan dalam konferensi pers bahwa pria itu memarkir sebuah truk pikap di depan Perpustakaan Kongres, yang bersebelahan dengan gedung Capitol, selama beberapa jam dan “mengatakan bahwa dia membawa bahan peledak.”
Diungkapkan Manger, para pejabat tidak mengetahui apakah masih ada bahan peledak di dalam kendaraan tersebut, dan lokasi yang sedang diselidiki masih merupakan “tempat kejadian aktif.” Petugas masih harus memeriksa kendaraan itu dan mengamankannya, katanya.
Tersangka akhirnya turun dari kendaraan dan menyerah, mengakhiri negosiasi yang dilakukan petugas penegak hukum dengan pria itu. Para petugas penegak hukum berkomunikasi menggunakan papan tulis karena tersangka menolak untuk menggunakan telepon yang dikirim petugas kepadanya melalui robot, menurut Manger.
Berbicara tentang latar belakang Roseberry yang saat ini telah diketahui polisi, Manger mengatakan pria itu “telah kehilangan beberapa anggota keluarganya. Saya yakin ibunya baru saja meninggal, dan kami berbicara dengan anggota keluarganya, dan ada masalah lain yang dia hadapi.”
Manger juga mengonfirmasi beberapa negosiasi itu disiarkan langsung secara daring (livestreaming) di media sosial. Dalam video livestreaming yang diunggah ke laman Facebook-nya, Roseberry berbicara tentang “revolusi”, menyeru “patriot-patriot lain”, dan berusaha membuat Presiden AS Joe Biden atau perwakilannya berbicara dengannya melalui telepon. Gedung Putih mengatakan Biden telah diberitahu tentang insiden itu. Roseberry juga memperingatkan bahwa bom peka suara di truknya akan meledak jika ada peluru yang menghancurkan kaca truknya, dan mengklaim bahwa empat “patriot” lainnya berada di dalam empat kendaraan lain di daerah itu yang juga akan meledak.
Menggambarkan dirinya sebagai seorang yang apolitis, Roseberry dalam video tersebut berulang kali mengkritik para politisi Demokrat, melampiaskan kemarahannya kepada mereka atas penarikan (pasukan) AS dari Afghanistan dan mendesak mereka untuk mengundurkan diri dari jabatan publik. “Saya tidak ingin mati,” katanya, “Saya tidak menyakiti siapa pun.”
Juru bicara Facebook Andy Stone mengatakan mereka telah menghapus akun Facebook Roseberry dan sedang melakukan penyelidikan, seperti dilaporkan The Washington Post, mengutip seorang pejabat penegak hukum yang mengatakan bahwa untuk sementara Roseberry tampaknya menjadi satu-satunya tersangka, masih terlalu dini untuk secara definitif mengesampingkan klaimnya memiliki bahan peledak lain atau bekerja dengan orang lain.
Insiden itu memicu respons masif dari aparat keamanan di Capitol Hill yang melibatkan Divisi Lapangan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF) Washington, Pasukan Tanggap Darurat Ibu Kota Nasional Kantor Lapangan Washington Biro Investigasi Federal (FBI) dan Kepolisian Metropolitan Distrik Columbia.
Beberapa bangunan milik Capitol Complex yang luas telah dievakuasi karena insiden itu, termasuk gedung Mahkamah Agung, Gedung Kantor Cannon House, Gedung Thomas Jefferson milik Perpustakaan Kongres, dan Gedung Memorial James Madison. DPR dan Senat AS keduanya sedang reses musim panas dan sebagian besar anggota parlemen tidak berada di kantor mereka. Gedung Mahkamah Agung masih ditutup untuk umum karena pandemi COVID-19. [Xinhua]