MEMFASILITASI KERJA SAMA REGIONAL
Dalam Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC ke-29 di Bangkok, ibu kota Thailand, tahun lalu, Xi menyerukan untuk membangun komunitas Asia-Pasifik dengan masa depan bersama.
Dalam mewujudkan seruan itu, China, sebagai negara dengan perekonomian penting di kawasan tersebut, telah secara aktif berpartisipasi dalam agenda APEC. Xi dalam berbagai kesempatan menyuarakan multilateralisme sejati dan regionalisme terbuka, menawarkan kebijaksanaan China dalam menghadapi tantangan yang ada, serta menyuntikkan optimisme ke dalam komunitas internasional.
Gagasan dan solusi China diakui secara luas oleh para anggota APEC. Melalui Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), China menyatukan kekuatan bagi pembangunan bersama negara-negara Asia Pasifik.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), sebuah proyek unggulan kerja sama China-Indonesia dalam kerangka inisiatif ini, merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Proyek penting BRI lainnya yang telah beroperasi di Asia-Pasifik adalah Jalur Kereta China-Laos, yang, sejak diluncurkan pada Desember 2021, telah mengubah Laos dari negara yang terkurung daratan menjadi sebuah pusat yang terhubung dengan daratan di Semenanjung Indo-China.
Pembangunan hijau juga menjadi prioritas di kawasan itu. Proyek-proyek ikonis untuk konservasi energi dan pengurangan emisi sangat banyak, seperti Pusat Kerja Sama Aksi Iklim Negara Kepulauan China-Pasifik, dan proyek fotovoltaik terapung yang dibangun oleh China dan Thailand di Bendungan Sirindhorn.
“China yang kuat dan bersahabat akan membawa pengaruh positif bagi kawasan dan dunia, serta akan membantu negara-negara skala kecil dan menengah untuk mencapai pembangunan bersama,” ujar Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Menurut pandangan Teuku Rezasyah, lektor kepala Program Studi Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran, proyek-proyek yang saling menguntungkan yang dipromosikan China di kawasan Asia-Pasifik menjadi bukti kuat upaya China untuk mencapai kemakmuran bersama.
Sejumlah penumpang berswafoto di dalam gerbong kereta electric multiple unit(EMU) yang beroperasi di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada 17 Oktober 2023. (Xinhua/Xu Qin)
MENINGKATKAN KEMAKMURAN GLOBAL
China berbagi peluang pembangunannya dengan seluruh dunia dengan melakukan keterbukaan yang lebih luas. Forum Sabuk dan Jalur Sutra untuk Kerja Sama Internasional Ketiga memberikan gambaran yang positif mengenai kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra berkualitas tinggi di antara negara-negara yang berpartisipasi. CIIE keenam menjadi tuan rumah bagi sejumlah peserta pameran dari seluruh dunia.
Berpusat pada pembangunan berkualitas tinggi dan keterbukaan tingkat tinggi, China memelopori cara modernisasinya sendiri, bersama dengan kemajuan bersama dunia. Di situlah letak upayanya untuk mencapai pembangunan yang damai, kerja sama yang saling menguntungkan, dan kemakmuran bersama.
“Modernisasi yang kami kejar bukan untuk China semata, tetapi untuk semua negara berkembang melalui upaya bersama kita,” ungkap Xi dalam forum BRI yang diadakan di Beijing bulan lalu.
Dunia mengharapkan lebih banyak lagi peristiwa diplomatik pada bulan ini. Kehadiran Xi dalam KTT China-AS dan pertemuan APEC mendatang diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai kisah pertumbuhan China, membantu dunia menggalang lebih banyak pendorong untuk pembangunan dengan memanfaatkan modernisasi China.
China dan AS, khususnya, secara luas diharapkan dapat memperbaiki hubungan mereka demi kebaikan Asia-Pasifik dan dunia.
“Kerja sama antara Amerika Serikat dan China akan memperkuat kedua negara dan memberikan manfaat bagi dunia,” ujar Jeffrey Sachs, profesor ilmu ekonomi sekaligus direktur Pusat Pembangunan Berkelanjutan (Center for Sustainable Development) di Columbia University. “Hal itu benar dan sangat mungkin terjadi.”
Negara-negara berkembang Global South tidak boleh ditinggalkan. Dalam pertemuan APEC yang akan datang, China akan terus mengemban tanggung jawabnya sebagai negara besar, bekerja untuk memastikan bahwa emerging marketdan negara-negara berkembang terwakili dengan lebih baik serta memiliki suara yang lebih besar dalam urusan global, dan mendorong peningkatan lebih lanjut dari sistem tata kelola global.
Ronnie Lins, Direktur Pusat Riset dan Bisnis China-Brasil, memperkirakan China akan mempresentasikan proposal penting di California.
Proposal tersebut dapat membantu membangun kawasan Asia-Pasifik yang damai, stabil, terbuka, dan inklusif, memberikan “kontribusi Asia-Pasifik” bagi pembangunan berkelanjutan global, ujar Lins. [Xinhua]