Foto dari udara yang diabadikan pada 9 September 2023 ini menunjukkan pemandangan pelabuhan Gerbang Persahabatan (Friendship Pass) di Pingxiang, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. (Xinhua/Cao Yiming)
“Kunjungan Xi akan menambah dorongan baru ke dalam pembangunan yang stabil dan kemakmuran kawasan Asia-Pasifik sekaligus menyuntikkan lebih banyak kepastian dan stabilitas ke dalam dunia yang sedang bergejolak,” kata Tang Zhimin, Direktur Studi China ASEAN di Institut Manajemen Panyapiwat, yang berbasis di Bangkok.
HANOI, 13 Desember (Xinhua) — China dan Vietnam pada Selasa (12/12) sepakat untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama yang memiliki signifikansi strategis, memetakan jalur menjanjikan bagi kerja sama dan persahabatan yang lebih erat di antara kedua negara di masa mendatang.
Dua negara Asia yang bertetangga itu memiliki hubungan yang telah terjalin untuk waktu yang lama dan solid. Tak lama setelah berdiri, China menjadi negara pertama yang meresmikan hubungan diplomatik dengan Vietnam pada 1950. Pada 2008, China juga menjadi negara pertama yang menjalin kemitraan kerja sama strategis komprehensif dengan Vietnam.
Selama 15 tahun terakhir, banyak kemajuan telah dicapai dalam hubungan Vietnam dan China di berbagai bidang, menciptakan fondasi yang kuat bagi kedua belah pihak untuk membawa hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi, ujar Dao Ngoc Bau, deputi direktur yang bertanggung jawab atas Institut Hubungan Internasional di bawah naungan Akademi Politik Nasional Ho Chi Minh.
Pengumuman tentang kesepakatan tersebut disampaikan dalam kunjungan kenegaraan Xi Jinping, Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) sekaligus Presiden China, ke Vietnam yang baru saja berakhir.
Ini merupakan kunjungan ketiga Xi ke Vietnam sejak dirinya mulai menjabat sebagai sekretaris jenderal Komite Sentral CPC dan presiden China.
Menyebut kunjungan Xi sebagai salah satu kunjungan yang memiliki signifikansi besar, Nguyen Hoang Anh, Anggota Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Communist Party of Vietnam/CPV), mengatakan bahwa “kontak tingkat tinggi merupakan tradisi yang baik antara Vietnam dan China, dan membantu mendorong pengembangan hubungan bilateral yang berkelanjutan.”
Seorang staf mengangkut kargo berisi durian Vietnam yang sedang menunggu proses perizinan bea cukai di pelabuhan Gerbang Persahabatan (Friendship Pass) di Pingxiang, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada 12 September 2023. (Xinhua/Cao Yiming)
Seraya mengutip pernyataan yang dikenal luas dari mendiang pemimpin Vietnam Ho Chi Minh, yang menggambarkan hubungan China-Vietnam sebagai ikatan “perkawanan plus persaudaraan,” Xi dalam pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPV Nguyen Phu Trong pada Selasa mengatakan bahwa China selalu memandang hubungannya dengan Vietnam dari perspektif strategis dan jangka panjang.
Xi meminta CPC dan CPV, sebagai dua partai komunis terbesar di dunia yang menjalankan pemerintahan, untuk memahami makna strategis khusus dari hubungan China-Vietnam, dan dengan solid memajukan pembangunan komunitas China-Vietnam dengan masa depan bersama dari perspektif pembangunan kekuatan sosialisme di dunia, serta menjamin perkembangan yang kuat dan berkelanjutan dari perjuangan sosialis masing-masing.
Xi menyatakan keyakinannya bahwa melalui upaya bersama dari kedua belah pihak, hubungan China-Vietnam akan memasuki babak baru yang ditandai dengan rasa saling percaya yang lebih kuat dari segi politik, kerja sama keamanan yang lebih substantif, kerja sama saling menguntungkanyang lebih dalam, fondasi umum yang lebih solid, koordinasi dan kolaborasi multilateral yang lebih erat, serta manajemen perbedaan yang lebih baik.
Pada Agustus lalu, Trong menyambangi pelabuhan lintas perbatasan yang dikenal dengan nama Gerbang Persahabatan (Friendship Pass) dan berpartisipasi dalam acara penanaman “pohon persahabatan.”
Seraya mengatakan bahwa perlintasan tersebut merupakan satu-satunya pelabuhan lintas perbatasan di dunia yang dinamai dengan kata “friendship” (persahabatan), Trong menuturkan bahwa pelabuhan itu melambangkan persahabatan tradisional istimewa antara kamerad dan saudara yang dijalin oleh rakyat Vietnam dan China.
Dalam pembicaraan dengan Xi pada Selasa, Trong mengucapkan terima kasih kepada China yang telah memprioritaskan Vietnam dalam diplomasi bertetangga, dan menekankan bahwa Vietnam menerapkan kebijakan luar negeri yang independen dan menjadikan pengembangan hubungan dengan China sebagai prioritas utama dan pilihan strategis.
Vietnam siap bekerja sama dengan China untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama yang memiliki signifikansi strategis, ujar Trong, seraya menambahkan bahwa Vietnam akan meningkatkan kerja sama politik, ekonomi, perdagangan, keamanan, serta kerja sama antarmasyarakat dengan China, sembari mengembangkan paradigma kerja sama yang saling menguntungkan.
Orang-orang mengunjungi stan Vietnam di Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) keenam yang digelar di Shanghai, China timur, pada 6 November 2023. (Xinhua/Li Mengjiao)
“Dalam menjalin hubungan diplomatik selama 70 tahun lebih, persahabatan tradisional ini telah mengalami perkembangan yang berkelanjutan,” ujar Anh. Interaksi bersahabat semacam ini “telah memberikan dorongan kuat bagi komunikasi dan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, budaya, pariwisata, dan pendidikan dalam beberapa tahun terakhir.”
“Kedua negara telah menjadi salah satu destinasi wisata paling populer bagi satu sama lain,” tambahnya.
Sejak kedua negara menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra pada 2017, hubungan ekonomi dan perdagangan keduanya terjalin semakin erat. China telah lama menjadi mitra dagang terbesar Vietnam, dan Vietnam pun merupakan mitra dagang terbesar China di ASEAN dan keempat terbesar di dunia. Pada 2022, nilai perdagangan bilateral antara kedua belah pihak mencapai 234,92 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.629) dan diperkirakan akan menyentuh rekor tertinggi baru tahun ini.
“Kunjungan ini akan membantu untuk semakin memperkuat sinergi antara proyek-proyek, strategi, dan inisiatif pembangunan kedua negara,” kata Joseph Matthews, seorang profesor senior di Universitas Internasional BELTEI di Phnom Penh.
Thong Mengdavid, seorang supervisor riset di Asian Vision Institute, wadah pemikir independen yang berbasis di Phnom Penh, meyakini bahwa China selalu membagi hasil pembangunan damainya dengan Vietnam dan negara-negara tetangga lainnya melalui inisiatif-inisiatif global.
Dia mengatakan bahwa Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI) dan Inisiatif Keamanan Global (Global Security Initiative/GSI) menunjukkan bahwa hubungan China dengan negara-negara tetangganya berada di garis depan dalam upaya membangun komunitas berkualitas tinggi dan modern dengan masa depan bersama bagi umat manusia.
Sebuah kereta melintas di jalur kereta layang urban Cat Linh-Ha Dong di Hanoi, Vietnam, pada 9 Desember 2023. Jalur kereta ini dibangun oleh China Railway Sixth Group sebagai proyek penting dari sinergi antara Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra China dengan rencana “Dua Koridor dan Satu Lingkaran Ekonomi” Vietnam. (Xinhua/Cheng Yiheng)
Di luar hubungan China-Vietnam, kunjungan Xi juga mencerminkan aspirasi China untuk membangun komunitas Asia yang damai, makmur, indah, bersahabat, dan harmonis.
“Kunjungan Xi akan menambah dorongan baru ke dalam pembangunan yang stabil dan kemakmuran kawasan Asia-Pasifik sekaligus menyuntikkan lebih banyak kepastian dan stabilitas ke dalam dunia yang sedang bergejolak,” kata Tang Zhimin, Direktur Studi China ASEAN di Institut Manajemen Panyapiwat, yang berbasis di Bangkok.
Vietnam dan China sama-sama merupakan negara sosialis yang dipimpin oleh partai komunis, dan konsensus penting yang dicapai oleh para pemimpin tingkat tinggi dari kedua partai dan negara akan mendorong pertumbuhan hubungan bilateral yang stabil, ujar Nguyen Tang Nghi, akademisi di bidang hubungan internasional dari Vietnam National University, Ho Chi Minh City.
Kunjungan Xi ke Vietnam menunjukkan signifikansi besar China bagi hubungan Vietnam-China, serta akan memberikan dorongan yang kuat bagi pengembangan hubungan bilateral lebih lanjut, kata akademisi tersebut. [Xinhua]