ISLAMABAD – Kemitraan keamanan yang baru saja dibentuk antara Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia yang dikenal sebagai AUKUS, khususnya kesepakatan mengenai ekspor teknologi kapal selam nuklir ke Australia, mencerminkan mentalitas Perang Dingin negara-negara tersebut. Demikian seperti yang diungkapkan seorang senator Pakistan.
Aliansi trilateral tersebut dibentuk pada waktu yang salah dan untuk alasan yang salah. Pasalnya, AUKUS hanya akan menabur benih Perang Dingin dan konflik baru di kawasan Asia-Pasifik, kawasan yang membutuhkan perdamaian, keamanan, dan kerja sama. Hal tersebut dilontarkan Mushahid Hussain Syed, Ketua Komite Pertahanan Senat Pakistan, pada Rabu (29/9) kepada Xinhua.
Kesepakatan kapal selam nuklir tersebut merupakan pelanggaran terhadap Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir, kata Syed.
“Aliansi khusus itu dibentuk bukan untuk tujuan damai. Anda akan melihat kapal selam bersenjata nuklir melawan apa yang mereka sebut upaya perlawanan atau musuh, jadi tujuannya bukan perdamaian,” jelasnya.
Negara-negara Asia harus melawan dan menolak pola pikir di balik langkah tersebut karena hal itu merusak stabilitas regional, ujar sang senator. Dirinya juga menambahkan bahwa banyak negara telah menyatakan keberatan dan kekhawatiran mereka atas masalah ini.
“AUKUS hadir sebagai Klub Orang Kulit Putih dan tidak ada negara Asia yang menjadi bagian dari aliansi itu. Mereka telah mencoba mengembalikan Perang Dingin ke kawasan tersebut, yang membutuhkan perdamaian,” katanya.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service