“Tanpa keterlibatan yang kreatif, fleksibel dan konstruktif oleh komunitas internasional, situasi ekonomi Afghanistan hanya akan memburuk. Keputusasaan dan ekstremisme akan tumbuh,” kata Antonio Guterres.
PBB, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (13/1) menyerukan komunitas internasional untuk mengambil tindakan cepat untuk mencegah penderitaan lebih lanjut bagi jutaan rakyat Afghanistan.
“Kita perlu bertindak sekarang untuk mencegah keruntuhan ekonomi dan sosial, serta menemukan cara untuk mencegah penderitaan lebih lanjut bagi jutaan rakyat Afghanistan,” kata sang sekjen kepada para wartawan di markas besar PBB di New York City.
“Tanpa keterlibatan yang kreatif, fleksibel dan konstruktif oleh komunitas internasional, situasi ekonomi Afghanistan hanya akan memburuk. Keputusasaan dan ekstremisme akan tumbuh,” ujarnya.
Pejabat tinggi PBB itu juga mendesak Amerika Serikat dan Bank Dunia untuk mencairkan dana Afghanistan yang dibekukan sejak Taliban kembali berkuasa, guna mencegah “mimpi buruk yang terjadi di Afghanistan” menjadi semakin buruk.

“AS memiliki peranan yang sangat penting mengingat sebagian besar sistem keuangan dunia beroperasi dalam mata uang dolar dan, jelas, ada sejumlah besar dana yang dibekukan di Amerika Serikat dan di beberapa negara lain di dunia. Namun, bagaimana menggunakannya dengan cara yang tidak menyimpang melainkan benar-benar untuk melayani kepentingan rakyat Afghanistan adalah sesuatu yang sedang kami upayakan dengan keras guna memastikan semua jaminan yang diperlukan diberikan,” ungkap sang Sekjen.
Guterres juga menyampaikan bahwa Bank Dunia mengelola dana perwalian rekonstruksi untuk Afghanistan dan bulan lalu bank itu sudah mentransfer 280 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.311) dari dana tersebut ke Dana Anak-anak PBB (UNICEF) dan operasi Program Pangan Dunia (WFP) Afghanistan, dia menyatakan bahwa “Saya berharap sumber daya yang tersisa, lebih dari 1,2 miliar dolar AS, akan tersedia untuk membantu rakyat Afghanistan bertahan hidup di musim dingin.”
Guterres juga meminta Taliban untuk melindungi hak-hak kaum wanita dan anak perempuan.
“Tidak ada negara yang bisa berkembang dengan menyangkal hak-hak setengah populasinya,” kata Guterres.
PBB dan para mitranya pada Selasa (11/1) meluncurkan permohonan dana lebih dari 5 miliar dolar AS untuk Afghanistan, dengan harapan dapat membantu menopang pelayanan-pelayanan dasar yang runtuh di negara itu. Padahal 22 juta rakyat Afghanistan di dalam negeri dan 5,7 juta lainnya di luar negeri membutuhkan bantuan. Selesai