Foto yang diabadikan pada 14 September 2020 ini memperlihatkan pemandangan bagian luar markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. (Xinhua/Wang Ying)
Sejumlah perwakilan dari badan-badan PBB di Ukraina “memberi tahu kami bahwa bencana kemungkinan akan bertambah buruk dalam beberapa jam mendatang, seiring permukaan air terus mengalami kenaikan, dan lebih banyak desa dan kota terendam banjir. Hal ini akan berdampak terhadap akses warga ke sejumlah layanan penting dan secara serius meningkatkan risiko kesehatan,” kata seorang juru bicara PBB.
PBB, 7 Juni (Xinhua) — Perwakilan dari sejumlah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Ukraina berada di Kherson pada Rabu (7/6) untuk melakukan asesmen terkait dampak kerusakan bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kakhovka dan mengoordinasikan respons kemanusiaan.
Perwakilan dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/UNOCHA), serta lima badan PBB dan beberapa organisasi nonpemerintah, berada di lapangan untuk melakukan asesmen tersebut, kata Stephane Dujarric, juru bicara (Jubir) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres.
“Mereka memberi tahu kami bahwa bencana kemungkinan akan semakin memburuk dalam beberapa jam mendatang, seiring permukaan air terus mengalami kenaikan, dan lebih banyak desa dan kota terendam banjir. Ini akan berdampak terhadap akses masyarakat ke layanan esensial dan secara serius meningkatkan risiko kesehatan,” katanya.
Pada Selasa (6/6), sekitar 1.500 orang meninggalkan rumah mereka yang terendam banjir, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM), dan lebih banyak orang dievakuasi pada Rabu. Sebagian besar dari mereka tinggal di Kota Mykolaiv, yang jaraknya dekat dengan rumah mereka, kata jubir PBB itu.
Akses air merupakan kekhawatiran utama. Ratusan ribu orang bergantung pada pasokan air itu, yang dibentuk oleh bendungan PLTA tersebut, untuk air minum, dan permukaannya menurun dengan cepat. Selain itu, banjir juga dapat mengakibatkan pencemaran sumber air, meningkatkan risiko kesehatan, katanya dalam konferensi pers harian.
Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) memperingatkan bahwa kerusakan bendungan tersebut kemungkinan akan berdampak terhadap ketahanan pangan, dengan ribuan hektare lahan pertanian kini terendam banjir, merusak berbagai tanaman yang baru ditanam. Pihak berwenang mengatakan kerusakan bendungan itu menghancurkan sistem irigasi di wilayah Dnipro, Kherson, dan Zaporizhizia, katanya.
Dalam hal respons, PBB dan sejumlah mitra kemanusiaannya bekerja tanpa henti untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh warga yang terdampak. Pada Selasa, mereka mendistribusikan hampir 12.000 botol air, lebih dari 1.700 paket berisi suplai esensial untuk anak-anak yang sedang dalam perjalanan, dan 10.000 tablet penjernih air ke lima kota di Kherson dan Kota Mykolaiv, kata jubir itu.
Sejumlah organisasi kemanusiaan mendukung pihak berwenang dalam proses evakuasi dan membantu mengoordinasikan akomodasi untuk warga yang tiba dari Kherson di pusat-pusat transit. Mereka juga mengirimkan perlengkapan kebersihan dan kebutuhan dasar lainnya ke Mykolaiv dan Odessa untuk para pengungsi di sana, katanya.
Bantuan uang tunai, psikososial, dan kesehatan serta kegiatan rekreasi untuk anak-anak di stasiun kereta Kherson juga merupakan bagian dari respons berkelanjutan itu. Upaya tersebut akan dilanjutkan dalam beberapa hari mendatang, katanya. [Xinhua]