CANBERRA – Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison menyatakan bahwa situasi masih belum aman untuk membuka kembali perbatasan internasional negara tersebut.
Morrison pada Senin (17/5) menolak seruan dari sejumlah politisi dan pemimpin bisnis untuk melonggarkan pembatasan ketat perbatasan Australia lebih cepat dari jadwal yang direncanakan saat ini, seraya menyebut “belum aman” untuk melakukan hal itu.
Anggaran federal tahun 2021-2022, yang diserahkan sebelumnya pada Mei, mengasumsikan bahwa perbatasan Australia tidak akan dibuka kembali hingga pertengahan 2022 mendatang.
“Belum aman untuk menempuh langkah-langkah berikutnya sekarang,” tutur Morrison kepada para wartawan pada Senin.
“Ini bukan satu hari perbatasan dibuka, kemudian satu hari ditutup. Bukan begitu cara kerjanya. Ada semacam skala geser terkait hal ini, dan kami tengah berupaya melangkah ke tahap selanjutnya.”
“Namun, kuncinya adalah pengaturan perbatasan secara keseluruhan. Pengaturan ini tetap diterapkan hingga dirasa aman untuk melakukan sesuatu yang berbeda,” imbuh Morrison.
Dia menyampaikan bahwa langkah-langkah selanjutnya adalah memberikan kebebasan perjalanan yang lebih besar bagi warga Australia yang sudah divaksinasi penuh dan memfasilitasi kedatangan kembali para siswa internasional dan pekerja migran ke Australia.
Pernyataan Morrison muncul saat sebuah jajak pendapat mengungkapkan adanya dukungan yang luas terkait penerapan pembatasan di perbatasan Australia.
Jajak pendapat Newspoll terbaru, yang dipublikasikan pada Minggu (16/5) malam waktu setempat, menemukan bahwa 73 persen responden mendukung kebijakan pemerintah soal perbatasan dan setuju perbatasan tetap ditutup hingga pertengahan 2022. [Xinhua]