MOSKOW – Rusia pada Senin (9/8) mengatakan pihaknya melarang masuk warga Inggris ke negaranya dalam jumlah yang “sebanding” sebagai balasan atas sanksi Inggris kepada warganya yang diduga melakukan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Warga Inggris yang dijatuhi sanksi tersebut terlibat erat dalam kegiatan anti-Rusia, ungkap Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan tanpa memerinci nama dan jumlah persis orang-orang yang menjadi target.
Moskow memandang “serangan tak berdasar” yang dilakukan London sebagai upaya untuk mencampuri urusan internal negara lain dan menekan sistem peradilan Rusia, paparnya.
“Kami sekali lagi mengimbau kepemimpinan Inggris agar meninggalkan kebijakan konfrontatif tak berdasar terkait dengan negara kami. Langkah apa pun yang tidak bersahabat akan mendapatkan respons yang sebanding,” sebut pernyataan kementerian itu.
Pada Desember 2020, Inggris memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan aset terhadap tiga warga Rusia dan Unit Respons Cepat Khusus Terek yang “bertanggung jawab atas tindakan penyiksaan dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya terhadap warga LGBT di Chechnya.”
Pada April 2021, berdasarkan Regulasi Sanksi Antikorupsi Global 2021, Inggris mengumumkan larangan perjalanan dan pembekuan aset terhadap 14 warga Rusia, yang dituduh terlibat dalam “pencurian aset negara Rusia senilai 230 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.369) melalui penipuan pajak yang sangat kompleks.”
Rusia menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut. [Xinhua]