TUNIS – Ratusan warga Tunisia pada Minggu (3/10) menggelar sebuah demonstrasi besar-besaran untuk menunjukkan dukungan kepada presiden mereka, Kais Saied, dan menyerukan lebih banyak perubahan dalam sistem politik negara itu.
Para demonstran turun ke jalan, melambai-lambaikan bendera nasional Tunisia serta meneriakkan slogan-slogan seperti “rakyat ingin perubahan konstitusi” dan “rakyat ingin pembubaran parlemen”.
Beberapa partai politik, termasuk Popular Movement, Alliance for Tunisia, dan Popular Current, turut ikut serta dalam demonstrasi itu untuk mendukung sang presiden.
Tunisia telah terperosok dalam krisis sosial dan ekonomi yang diperparah oleh pandemi COVID-19 yang masih menyebar.
Pada 25 Juli lalu, Saied mengumumkan bahwa dirinya telah mencopot Hichem Mechichi dari jabatan perdana menteri dan menangguhkan semua kegiatan parlemen Tunisia.
Keputusan Saied itu menuai kritikan dari partai-partai oposisi. Partai Islam Tunisia Ennahdha (Renaissance), partai mayoritas pertama di parlemen Tunisia, menolak keputusan sang presiden untuk terus menangguhkan kegiatan parlemen, dengan alasan hal tersebut “merupakan penangguhan nyata” terhadap konstitusi 2014. [Xinhua]