Putin menyebut kerusuhan pada Januari lalu sebagai “aksi agresi teroris yang dilakukan dengan partisipasi langsung dari kekuatan internal dan eksternal yang merusak.”
MOSKOW, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev membahas stabilitas Kazakhstan dan kerja sama bilateral dalam pembicaraan mereka di Moskow pada Kamis (10/2).
Sikap tegas Presiden Tokayev, dukungan Rusia, dan bantuan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (Collective Security Treaty Organization/CSTO) telah memungkinkan pemulihan kembali ketertiban dan perdamaian di Kazakhstan dalam waktu yang sesingkat mungkin, kata Putin dalam konferensi pers usai pembicaraan dengan pemimpin Kazakhstan tersebut.
Putin menyebut kerusuhan pada Januari lalu sebagai “aksi agresi teroris yang dilakukan dengan partisipasi langsung dari kekuatan internal dan eksternal yang merusak.”
Dia memuji upaya bersama CSTO yang bertujuan untuk mengakhiri kerusuhan di Kazakhstan dan memulihkan perdamaian, serta pekerjaan yang saat ini tengah dilakukan oleh Tokayev guna menormalkan situasi.
“Pembicaraan itu juga berfokus pada penguatan militer dan kerja sama militer-teknis. Rusia akan terus membantu Kazakhstan dalam melatih para spesialis militer,” kata Putin.
Berbicara soal isu-isu regional dan internasional, Putin menuturkan bahwa sikap kedua negara sering kali bersesuaian, termasuk di platform-platform internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan kedua negara sama-sama menghormati prinsip kedaulatan nasional dan nonintervensi.
Tokayev pada gilirannya berterima kasih kepada Putin dan CSTO atas upaya mereka menangkis “serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya” di Kazakhstan tersebut, dan menyuarakan dukungan untuk posisi Rusia terkait keamanan yang tak dapat dipisahkan di Eurasia.
Dia mengungkapkan bahwa kedua negara siap memperdalam hubungan politik, ekonomi, investasi, budaya, dan kemanusiaan, seraya menambahkan bahwa sejumlah dokumen sudah ditandatangani, yang akan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang antara lain digital, eksplorasi ruang angkasa, dan energi nuklir. Selesai