“Puluhan penyerang telah dilumpuhkan” dan 12 aparat penegak hukum tewas.
MOSKOW, “Puluhan penyerang telah dilumpuhkan” setelah mereka berupaya menyerbu gedung-gedung pemerintah dan departemen kepolisian di Kota Almaty, Kazakhstan, pada Rabu (5/1) malam waktu setempat, seperti dilaporkan kantor berita TASS pada Kamis (6/1).
Total 12 aparat penegak hukum tewas sementara 353 lainnya luka-luka dalam bentrokan dengan para perusuh di Almaty, kata laporan itu.
Operasi khusus “antiteroris” berlanjut di kota itu dan polisi mengimbau kepada warga dan pengunjung agar menahan diri untuk tidak meninggalkan rumah demi keselamatan mereka sendiri, tutur TASS, mengutip sebuah laporan dari saluran berita televisi Kazakhstan, Khabar-24.
Lebih dari 1.000 orang luka-luka di seantero Kazakhstan dengan hampir 400 di antaranya menjalani rawat inap di rumah sakit sebagai imbas dari unjuk rasa yang disertai aksi kekerasan selama beberapa hari terakhir, kata laporan itu.
Protes yang dipicu oleh ketidakpuasan atas melonjaknya harga bahan bakar itu meningkat pada Rabu, dengan para pengunjuk rasa menyerbu gedung utama pemerintah di Almaty, membakar kendaraan milik polisi, dan menyerang kantor cabang regional Partai Nur Otan yang berkuasa.
Kerusuhan yang meningkat itu mendorong pemerintah Kazakhstan meminta bantuan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (Collective Security Treaty Organization), yang telah memutuskan untuk mengerahkan pasukan pemelihara perdamaian ke Kazakhstan.
Sebelumnya pada Rabu, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menandatangani dekret presiden, yang isinya menerima pengunduran diri pemerintah. [Xinhua]