“Sinisme adalah jalan menuju tanpa tindakan. Jika kita menyerah padanya, kita akan terbuai dengan rasa puas diri, dalam keyakinan yang salah bahwa tindakan kita tidak penting dan bahwa kita hanya bisa menunggu hal yang tak terhindarkan,” kata Abdulla Shahid.
PBB, Abdulla Shahid, Presiden sesi ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations General Assembly/UNGA), pada Rabu (19/1) menekankan perlunya harapan dan memberi peringatan soal sinisme.
“Sepanjang semua upaya kami, ada satu hal yang harus tetap hadir: harapan. Ya, tugas di depan kita sangat berat. Namun, sinisme tidak menawarkan kami solusi,” katanya pada pertemuan informal UNGA tentang prioritasnya dalam sisa delapan bulan masa jabatannya.
“Sinisme adalah jalan menuju tanpa tindakan. Jika kita menyerah padanya, kita akan terbuai dengan rasa puas diri, dalam keyakinan yang salah bahwa tindakan kita tidak penting dan bahwa kita hanya bisa menunggu hal yang tak terhindarkan,” katanya. “Harapan adalah apa yang akan memperkuat tekad kita. Harapan adalah apa yang akan memberi kita keberanian atas keyakinan kita dan menginspirasi kita untuk bertindak. Harapan adalah apa yang akan mengingatkan kita akan semua yang telah kita capai dan semua yang dapat kita capai jika kita bekerja sama.”
“Itulah pesan dasar yang akan terus saya sampaikan selama ‘Presidensi Harapan’ saya. Dengan harapan, kita dapat membuat sebuah perbedaan yang langgeng. Kita dapat mengatasi pandemi ini, mencapai vaksinasi universal, melindungi planet ini, memulihkan secara berkelanjutan, mempromosikan hak asasi manusia, dan merevitalisasi PBB. Melalui harapan, kita dapat meletakkan fondasi untuk hari esok yang lebih baik dan membangun visi itu. Melalui harapan, kita dapat pastikan bahwa sidang sesi ke-76 UNGA berjalan dengan sukses,” imbuhnya. [Xinhua]