TUNIS – Presiden Tunisia Kais Saied pada Rabu (29/8) menunjuk Najla Bouden Romdhane sebagai perdana menteri (PM) wanita pertama di negaranya untuk membentuk pemerintahan baru, menurut kantor kepresidenan Tunisia.
Berbicara kepada kepala pemerintahan yang baru itu, Saied menyatakan bahwa “mengingat situasi luar biasa yang dialami negara ini, saya memutuskan untuk memercayakan Anda membentuk sebuah pemerintahan baru.”
“Anda merupakan kepala pemerintahan wanita pertama dalam sejarah bangsa kita,” tambah Saied.
“Kita akan bekerja sama dengan kemauan dan tekad yang kuat untuk memberantas korupsi dan mengakhiri kekacauan,” ujar Saied.
“Saya berharap Anda akan mampu mengusulkan komposisi pemerintahan dalam beberapa jam atau hari mendatang, sesuai dengan syarat dari penilaian akhir kecakapan,” tambah sang presiden.
Saied mengatakan bahwa prioritas utama pemerintahan baru tersebut mencakup upaya memerangi korupsi, melindungi dan mempromosikan hak-hak dasar rakyat, seperti hak atas kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
Lahir pada 1958, PM yang baru terpilih itu merupakan seorang akademisi di Sekolah Teknik Nasional Tunis dan pernah memegang jabatan sebagai pejabat pelaksana program Bank Dunia di Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Tunisia. [Xinhua]