Presiden Kirgizstan Sadyr Zhaparov berbicara dalam wawancara eksklusif dengan Xinhua di Bishkek, Kirgizstan, pada 17 Juni 2021. (Xinhua/Kantor Pers Pemerintah Kirgizstan)
“Kami mengetahui bahwa Partai Komunis China menganggap perjuangan untuk mewujudkan kehidupan yang bahagia bagi rakyat China dan peremajaan bangsa China sebagai prioritas, tujuan, dan misi bersejarah utamanya,” kata Presiden Kirgizstan Sadyr Zhaparov, seraya menambahkan bahwa hal ini terlihat jelas dalam perjuangan memerangi pandemi COVID-19 yang tengah berlangsung.
BISHKEK, 6 September (Xinhua) — “Jika sebuah partai didorong oleh tujuan tanpa pamrih, berjuang demi kepentingan bersama, kemakmuran, (dan) kesejahteraan rakyat, maka partai itu akan selalu didukung oleh rakyat,” ujar Presiden Kirgizstan Sadyr Zhaparov saat berbicara soal Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC).
Sejak didirikan pada 1921, CPC telah melewati jalur pembangunan yang gemilang, kata Zhaparov dalam wawancara tertulis dengan Xinhua dan sejumlah media China lainnya belum lama ini.
Di bawah kepemimpinan CPC, China berhasil meraih berbagai pencapaiannya saat ini di bidang politik, ekonomi, sosial, dan pembangunan lainnya, imbuh sang presiden.
Selama lebih dari 40 tahun, China berhasil mengimplementasikan kebijakan reformasi dan keterbukaannya, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan meningkatkan wibawanya di mata dunia, lanjut Zhaparov.
Sejumlah pengunjung berpose untuk difoto di sebuah pasar budaya dan pariwisata musim panas di Changsha, Provinsi Hunan, China tengah, pada 10 Juni 2022. (Xinhua/Chen Zeguo)
Tahun lalu, China mencapai target seratus tahun pertamanya untuk membentuk masyarakat yang cukup makmur di segala bidang, dan secara historis mengatasi masalah kemiskinan absolut, kata presiden Kirgizstan itu, seraya menambahkan bahwa China telah menjadi perekonomian terbesar kedua di dunia sekaligus contoh bagi dunia.
“Kami mengetahui bahwa CPC menganggap perjuangan untuk mewujudkan kehidupan yang bahagia bagi rakyat China dan peremajaan bangsa China sebagai prioritas, tujuan, dan misi bersejarah utamanya,” kata Zhaparov, seraya menambahkan bahwa hal ini terlihat jelas dalam perjuangan memerangi pandemi COVID-19 yang tengah berlangsung.
CPC, yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat, mengambil langkah-langkah tepat waktu dan aktif dalam upayanya memerangi penyebaran pandemi. Berkat upaya-upaya tersebut, China menjadi salah satu negara pertama di dunia yang berhasil mengendalikan pandemi dan mewujudkan pemulihan ekonomi, menurut pernyataan dari presiden Kirgizstan tersebut.
Pada Februari, Zhaparov menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing, dan sangat terkesan dengan slogan resmi ajang olahraga tersebut, yakni “Bersatu demi Masa Depan Bersama” (Together for a Shared Future).
“Ini adalah seruan bagi masyarakat internasional untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia. Baik negara kecil maupun besar, dalam konteks globalisasi, kita semua memiliki satu masa depan dan satu takdir. Semua isu dan tantangan di masa ini saling terkait, dan kita harus menyelesaikannya bersama melalui dialog dan kerja sama, (serta) menghormati kepentingan masing-masing,” urai Zhaparov.
Foto dari udara yang diabadikan pada 9 Juni 2022 ini menunjukkan sebuah terminal peti kemas di Pelabuhan Qingdao, Provinsi Shandong, China timur. (Xinhua/Yu Fangping)
Zhaparov menuturkan bahwa Inisiatif Pembangunan Global yang diajukan oleh Presiden China Xi Jinping sejalan dengan tren zaman dan aspirasi masyarakat di semua negara, yakni hasrat untuk perdamaian, kerja sama, dan pembangunan.
“Saya ingin menyampaikan bahwa Kirgizstan mendukung Inisiatif Pembangunan Global dan bersedia memberikan kontribusi dalam implementasi inisiatif tersebut,” kata Zhaparov.
Zhaparov mengatakan bahwa tanggal 5 Januari 2022 menandai 30 tahun peresmian hubungan diplomatik antara Kirgizstan dan China. “Saat ini, hubungan Kirgizstan-China berkembang pesat dan berada di level tinggi, yang mencakup bidang politik, ekonomi, (dan) budaya,” tutur sang presiden.
Hubungan Kirgizstan-China telah diuji oleh waktu dan berkembang menjadi kemitraan strategis yang komprehensif, imbuhnya.
“Kini, kami tengah menikmati buah dari kemitraan tersebut, yaitu peningkatan rasa saling percaya di bidang politik antara kedua negara, pengembangan kerja sama yang aktif di bidang keamanan, dan perluasan kerja sama ekonomi dan perdagangan,” papar Zhaparov.
Dia menambahkan bahwa di kancah internasional, kedua negara saling memberikan dukungan terkait sejumlah isu yang menjadi kekhawatiran masing-masing, dan menjalin kerja sama dalam sejumlah kerangka termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO), Konferensi tentang Interaksi dan Upaya untuk Membangun Kepercayaan di Asia (Conference on Interaction and Confidence Building Measures in Asia), dan mekanisme kerja sama China + Asia Tengah (China + Central Asia).
Sejumlah pekerja menurunkan boks-boks yang memuat batch kedua vaksin COVID-19 dari China di Bandar Udara Internasional Manas di Bishkek, Kirgizstan, pada 11 Juli 2021. (Xinhua/Roman)
Dalam sesi wawancara itu, presiden Kirgizstan tersebut berulang kali menyebut Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI). Dia mengatakan bahwa Kirgizstan merupakan salah satu pendukung sekaligus partisipan pertama dari kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra.
Di tengah situasi internasional yang berubah dengan cepat dan meningkatnya faktor-faktor yang tidak stabil, kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra usulan Presiden Xi telah menciptakan kondisi untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional.
Presiden Kirgizstan itu menekankan bahwa BRI memberikan peluang kepada kawasan Asia Tengah untuk menyelesaikan tugas strategis terkait akses langsung menuju pelabuhan laut dan mengubah kawasan itu menjadi persimpangan jalan raya lintas benua dari timur ke barat, dan dari utara ke selatan.
Terkait hal ini, implementasi proyek jalur kereta China-Kirgizstan-Uzbekistan akan menjadi langkah penting untuk sepenuhnya melepaskan potensi transportasi di kawasan tersebut, imbuh Zhaparov.
“Dalam beberapa tahun terakhir, dengan bantuan China, Kirgizstan telah mengimplementasikan serangkaian proyek di bidang infrastruktur, transportasi, energi, perawatan medis, pendidikan, irigasi, dan sejumlah bidang lainnya. Perlu diketahui bahwa berbagai peluang untuk memperkuat kerja sama praktis antara Kirgizstan dan China bersifat unik, (dan) implementasi konjugasi strategi pembangunan kedua negara tersebut memenuhi kepentingan dasar kedua pihak,” kata Zhaparov.
Zhaparov mengatakan bahwa saat ini, fokus pembangunan nasional Kirgizstan terletak pada pembangunan ramah lingkungan (hijau), inovasi, serta ekonomi digital dan kreatif. Kirgizstan berniat untuk memperkuat kerja sama dengan para mitra China di bidang-bidang tersebut.
“Saya yakin bahwa perluasan kerja sama perdagangan, ekonomi, dan investasi yang saling menguntungkan antara kedua negara yang berada di sepanjang Jalur Sutra kuno akan berkontribusi terhadap penguatan stabilitas, dialog politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan tersebut,” tutur Zhaparov. [Xinhua]