Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, membahas kerja sama di bawah kerangka ASEAN dan situasi politik Myanmar.
PHNOM PENH, Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen pada Selasa (4/1) melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, membahas kerja sama di bawah kerangka ASEAN dan situasi politik Myanmar, demikian disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Kamboja.
Dalam percakapan telepon itu, Jokowi menyampaikan ucapan selamat kepada Kamboja atas perannya sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk 2022, kata kementerian tersebut dalam pernyataannya, seraya menambahkan bahwa Jokowi menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia pada keberhasilan Kamboja sebagai ketua ASEAN tahun ini, yang dia yakini akan berkontribusi pada keberhasilan Indonesia saat mengemban ketua ASEAN pada 2023.
Sebagai tanggapan, Hun Sen menyampaikan apresiasinya yang tinggi kepada Presiden Jokowi karena mendukung kepemimpinan Kamboja di ASEAN tahun ini, lanjut kementerian itu.
Hun Sen juga memuji Indonesia atas inisiatif-inisiatifnya yang banyak berkontribusi pada proses pembangunan komunitas ASEAN.
“Kedua pemimpin juga bertukar pandangan tentang perkembangan terkini di Myanmar dan menggarisbawahi pentingnya menghimpun upaya ASEAN guna membantu Myanmar dalam menemukan solusi yang sesuai untuk mencapai rekonsiliasi nasional, perdamaian yang lestari, stabilitas, dan pembangunan,” menurut pernyataan itu.
Didirikan pada 1967, ASEAN beranggotakan Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. [Xinhua]