OTTAWA – Warga Kanada didesak untuk menghindari semua perjalanan nonesensial ke Haiti mengingat situasi di negara Karibia itu dapat memburuk dengan cepat setelah Presiden Jovenel Moise tewas dibunuh pada Rabu (7/7) dini hari.
Dalam imbauan perjalanan (travel advisory) yang dikeluarkan pada Rabu, Kementerian Luar Negeri Kanada juga mendesak warga Kanada di Haiti untuk membatasi pergerakan mereka mengingat kasus penculikan orang asing, orang dengan dua kewarganegaraan, dan warga Haiti sendiri terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir di Port-au-Prince, ibu kota negara itu.
Otoritas lokal Haiti telah menutup Bandara Internasional Toussaint Louverture di tengah kerusuhan, sementara perbatasan dengan Republik Dominika juga ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut. Kedutaan Besar Kanada untuk Haiti juga ditutup sementara pascapembunuhan Presiden Moise.
Warga Kanada di Haiti diminta untuk terus memantau media lokal, termasuk media sosial, untuk mendapatkan informasi terkini tentang “situasi yang berkembang” di negara tersebut, serta mengikuti instruksi dari pihak berwenang setempat, imbau kementerian itu.
Kelompok bersenjata membunuh Moise dan melukai istrinya di kediaman mereka pada Rabu dini hari. Peristiwa ini sontak memicu kerusuhan di negara Karibia yang tengah bergolak tersebut, yang dihadapkan dengan meningkatnya kekerasan geng, protes antipemerintah, serta lonjakan kasus COVID-19.
Perdana Menteri Interim Haiti Claude Joseph mengonfirmasi pembunuhan tersebut dan mengatakan bahwa polisi dan militer telah mengendalikan keamanan di dalam negeri. [Xinhua]