BEIJING, Presiden China Xi Jinping dan rekannya di Rusia, Vladimir Putin, menggelar pembicaraan via sambungan telepon pada Jumat (25/2).
Dalam pembicaraan via sambungan telepon itu, Xi sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada Putin atas kedatangannya ke China untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing, dan memberikan selamat kepada para atlet Rusia atas keberhasilan mereka menduduki peringkat kedua dalam tabel perolehan medali Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Putin menyampaikan ucapan selamat yang hangat kepada semua rakyat China atas keberhasilan penuh penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Beijing dan penampilan memukau kontingen China.
Kedua pihak terutama bertukar pandangan terkait situasi Ukraina saat ini.
Putin menjelaskan konteks historis isu Ukraina dan operasi militer khusus Rusia di Ukraina timur serta posisinya.
Putin menuturkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah lama mengabaikan masalah keamanan sah Rusia, berulang kali mengingkari komitmen mereka dan terus mendorong pengerahan militernya ke arah timur, yang menantang garis bawah strategis Rusia.
Rusia siap menggelar negosiasi tingkat tinggi dengan Ukraina, ujar Putin.
Xi menunjukkan bahwa perubahan drastis baru-baru ini terkait situasi di Ukraina timur telah menarik perhatian besar dari komunitas internasional, seraya menambahkan bahwa China memutuskan posisinya berdasarkan signifikansi dari isu Ukraina itu sendiri.
Xi meminta untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin, mementingkan dan menghormati masalah keamanan yang sah dari berbagai negara, serta membentuk mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan melalui negosiasi.
Pihak China mendukung pihak Rusia dalam mengatasi isu itu melalui negosiasi dengan pihak Ukraina, kata Xi, sekaligus menambahkan bahwa China telah bersikap konsisten terkait posisi dasarnya dalam menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua negara dan mematuhi tujuan dan prinsip Piagam PBB.
China siap bekerja sama dengan para anggota komunitas internasional untuk merangkul konsep keamanan bersama yang komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan, dan secara tegas menegakkan sistem internasional dengan PBB sebagai intinya dan ketertiban internasional yang didasarkan pada hukum internasional, imbuh Xi. [Xinhua]