Foto yang diabadikan pada 22 September 2024 ini menunjukkan kendaraan patroli UNIFIL di Marjeyoun, Lebanon selatan. (Xinhua/Ali Hashisho)
Kementerian Luar Negeri Prancis memanggil duta besar Israel untuk Prancis guna mengecam penembakan yang disengaja oleh Israel terhadap Pasukan Sementara PBB di Lebanon.
PARIS, 12 Oktober (Xinhua) — Kementerian Luar Negeri Prancis pada Jumat (11/10) mengumumkan bahwa pihaknya memanggil duta besar (dubes) Israel untuk Prancis. Pemanggilan tersebut guna mengecam penembakan Israel yang disengaja terhadap Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon (UNIFIL), yang dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan harus segera dihentikan.
Menurut siaran pers dari Quai d’Orsay, dua pasukan penjaga perdamaian PBB terluka pada Jumat pascaserangan baru Israel terhadap menara pengawas UNIFIL di Naqoura. Salah satu dari mereka berada dalam kondisi kritis.
Foto yang diabadikan pada 2 Maret 2024 ini menunjukkan sebuah mobil yang hancur akibat rudal droneIsrael di Naqoura, Lebanon. (Xinhua/Ali Hashisho)
“Serangan-serangan ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan harus segera dihentikan,” katanya. “Otoritas Israel harus memberikan penjelasan.”
Prancis menegaskan kembali bahwa perlindungan pasukan penjaga perdamaian adalah kewajiban bersama yang berlaku bagi semua. Masing-masing pihak harus menjunjung tinggi tanggung jawab ini dan memungkinkan UNIFIL untuk terus mengimplementasikan mandatnya, termasuk menghormati kebebasan bergerak.
Prancis juga menekankan urgensi penghentian permusuhan di Lebanon dan mengupayakan penyelesaian diplomatik berdasarkan implementasi penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701. [Xinhua]