Mulai 1 Desember, para jurnalis yang ingin mengakses area tersebut akan memerlukan akreditasi khusus dan akan didampingi oleh Garda Perbatasan selama masa tinggal mereka, tutur Wakil Menteri Dalam Negeri Polandia Blazej Pobozy.
WARSAWA, Pemerintah Polandia pada Rabu (1/12) mengumumkan bahwa pihaknya akan membuka kembali zona restriksi sepanjang 3 kilometer di area perbatasan dengan Belarus bagi para jurnalis.
Status darurat diumumkan di area tersebut pada September lalu setelah banyak migran, yang terutama berasal dari Timur Tengah, mencoba masuk ke Uni Eropa (UE) melalui perbatasan darat antara Polandia dan Belarus. Mereka ingin mengajukan permohonan status pengungsi.
Otoritas Polandia dan UE bersikukuh untuk menghentikan masuknya migran ilegal ke dalam wilayah UE. Otoritas Polandia juga mencegah para jurnalis dan pekerja bantuan kemanusiaan masuk ke zona restriksi tersebut.
Mulai 1 Desember, para jurnalis yang ingin mengakses area tersebut akan membutuhkan akreditasi khusus dan akan didampingi oleh Garda Perbatasan selama masa tinggal mereka, tutur Wakil Menteri Dalam Negeri Polandia Blazej Pobozy.
Para reporter juga akan diwajibkan memakai rompi khusus yang mengidentifikasikan mereka sebagai media terakreditasi. Aturan baru ini akan diberlakukan setidaknya sampai 1 Maret mendatang.
Krisis di perbatasan tersebut memburuk pada November, ketika sekelompok besar orang mencoba menyeberang dari Belarus ke Polandia. UE menyalahkan Belarus karena telah mengirimkan migran ke perbatasan tersebut sebagai balasan atas sanksi UE. Namun demikian, Minsk menyangkal tudingan tersebut, dengan mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya menyelesaikan isu ini. [Xinhua]