Seraya mengungkapkan bahwa China selalu menganggap ASEAN sebagai salah satu prioritas diplomasi tetangga dan dengan tegas mendukung sentralitas ASEAN, Li mengatakan China siap bekerja sama dengan negara-negara ASEAN termasuk Singapura untuk mempromosikan pembangunan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China (ASEAN-China Free Trade Area/ACFTA 3.0) dan memajukan integrasi ekonomi regional.
Mengingat China dan Singapura sama-sama merupakan pendukung kuat globalisasi ekonomi dan multilateralisme, Li mengatakan China bersedia bergandengan tangan dengan Singapura untuk bersama-sama menolak berbagai upaya mempolitisasi isu ekonomi dan memperluas konsep keamanan nasional secara berlebihan, menjaga stabilitas serta kelancaran rantai industri dan pasokan internasional, serta menegakkan rezim perdagangan multilateral dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai intinya.
Menyambut kerja sama persahabatan yang luas dan rasa saling percaya yang mendalam antara kedua negara, Lee mengatakan Singapura siap bekerja sama dengan China untuk memperluas kerja sama di sejumlah bidang seperti keuangan, ekonomi digital, pembangunan hijau, keamanan biji-bijian, serta pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, sebagai bagian dari berbagai upaya untuk membangun paradigma kerja sama bilateral dan regional serta memajukan hubungan lebih lanjut.
Menyatakan China sebagai salah satu mitra kerja sama ASEAN yang paling substantif, Lee mengatakan semua negara ASEAN mendukung pengembangan hubungan dengan China dan berharap dapat memperkuat kerja sama sembari memanfaatkan peluang-peluang yang dihadirkan oleh pemulihan ekonomi dan perluasan keterbukaan China pasca-COVID-19.
Singapura menyambut baik dan mendukung upaya China untuk bergabung dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Digital (Digital Economy Partnership Agreement/DEPA) serta Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP), dan bersedia bekerja sama dengan China untuk bersama-sama menegakkan rezim perdagangan internasional yang adil, terbuka, dan inklusif.
Setelah pembicaraan itu, PM Li dan PM Lee menyaksikan penandatanganan dokumen kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, pangan, hukum, perlindungan lingkungan, serta seni. [Xinhua]