Prancis menggelar pertemuan darurat pejabat migrasi Eropa di kota pelabuhan Calais pada Minggu (28/11). Salah satu solusi yang disepakati dalam pertemuan itu adalah memerangi penyeberangan ilegal di Selat Inggris dengan pemantauan udara.
PARIS, Sebuah pesawat milik Badan Penjaga Perbatasan dan Pantai Eropa (Frontex) mendarat di Lille, Prancis utara, dan akan dikerahkan di atas Selat Inggris untuk memantau kemungkinan penyeberangan migran, kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin di media sosial pada Kamis (2/12).
Darmanin mengumumkan bahwa “pesawat Eropa ini akan membantu kepolisian Prancis, Belanda dan Belgia siang dan malam.”
Direktur Frontex Fabrice Leggeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa badan tersebut akan memulai pemantauan dengan satu pesawat, “tetapi kami siap untuk memperkuat dukungan kami jika diperlukan.”
Menurut Frontex, pesawat tersebut disediakan oleh Denmark dan telah dikerahkan, yang terbaru di Spanyol.
Pada Senin (29/11), Darmanin mengatakan bahwa Paris akan melipatgandakan dukungan polisi dan pasukan gendarmerie yang menangani imigrasi ilegal dan akan membentuk kantor regional yang bertugas membongkar jaringan penyelundup.
Pada Minggu (28/11), Prancis menggelar pertemuan darurat pejabat migrasi Eropa di kota pelabuhan Calais. Inggris tidak diundang dalam pertemuan ini karena Presiden Prancis Emmanuel Macron menuduh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tidak menganggap “serius” krisis migran.
Salah satu solusi yang disepakati dalam pertemuan itu adalah memerangi penyeberangan ilegal di Selat Inggris dengan pemantauan udara.
Pada 24 November, sedikitnya 27 migran tewas di Selat Inggris ketika kapal yang mereka tumpangi tenggelam di lepas pantai Calais. [Xinhua]