Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven pada Rabu (10/11) mengajukan pengunduran dirinya, sekaligus membuka jalan bagi Menteri Keuangan Swedia Magdalena Andersson untuk menjadi perdana menteri wanita pertama negara itu jika dia memenangkan persetujuan di parlemen.
STOCKHOLM, Perdana Menteri (PM) Swedia Stefan Lofven pada Rabu (10/11) mengajukan pengunduran dirinya dan meminta Ketua Parlemen Andreas Norlen untuk memulai proses formal mencari penggantinya.
Lofven, yang akan memimpin pemerintahan sementara sampai perdana menteri baru dilantik, sebelumnya bersikukuh akan memimpin Partai Sosial Demokrat dalam pemilihan umum (pemilu) 2022. Namun, pada Agustus dia tiba-tiba mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri.
Pengumuman yang mengejutkan tersebut dibuat setelah tahun yang penuh gejolak.

Pada Juli, Lofven terpilih kembali sebagai perdana menteri tidak lama setelah menjadi perdana menteri Swedia pertama yang dipaksa mengundurkan diri menyusul voting mosi tidak percaya pada Juni.
Dia telah menjadi ketua Partai Sosial Demokrat sejak 2010 dan perdana menteri sejak 2014.
Pada 4 November, dia mengundurkan diri sebagai pemimpin partai dan Menteri Keuangan Magdalena Andersson terpilih untuk memimpin Partai Sosial Demokrat.
Sebagian besar analis politik percaya bahwa ketua parlemen saat ini akan mengusulkan Andersson sebagai perdana menteri berikutnya, tetapi karena situasi parlementer, dia akan membutuhkan dukungan dari partai Kiri dan Tengah.
Jika mayoritas suara memilih untuk tidak menentangnya, Andersson akan menjadi perdana menteri wanita pertama Swedia. [Xinhua]
