NEW YORK CITY – Pentagon membentuk pasukan rahasia atau klandestin terbesar di dunia dalam 10 tahun terakhir, yang melancarkan sejumlah operasi sangat “jahat” dan berulang kali mendapat kritikan tajam dari dalam Amerika Serikat (AS) sendiri, menurut laporan baru-baru ini oleh majalah Newsweek AS.
Laporan eksklusif itu, berjudul “Inside the Military’s Secret Undercover Army”, menyebutkan bahwa setelah penyelidikan selama dua tahun, mereka menemukan bahwa “sekitar 60.000 orang kini menjadi anggota pasukan rahasia ini, banyak dari mereka bekerja di bawah identitas samaran dan tidak menonjolkan diri, semuanya adalah bagian dari program luas yang disebut ‘signature reduction’.”
Pasukan rahasia tersebut termasuk di antaranya pasukan operasi khusus dan spesialis intelijen militer, yang melakukan “operasi yang tidak diketahui publik” seperti kegiatan penyadapan di wilayah tertentu dan memanipulasi media sosial, kata laporan itu.
“Apa yang muncul adalah jendela yang menyingkap tidak hanya sektor militer AS yang tidak banyak diketahui, tetapi juga praktik yang sangat ilegal,” kata laporan tersebut, seraya menambahkan skala total program itu tidak diketahui, serta pengaruhnya terhadap kebijakan dan budaya militer tidak diketahui pasti.
“Kongres tidak pernah mengadakan rapat dengar pendapat mengenai masalah ini. Namun, pengembangan pasukan rahasia raksasa ini oleh militer menimbulkan tantangan bagi hukum AS, Konvensi Jenewa, kode etik militer, dan akuntabilitas dasar,” demikian isi laporan tersebut. [Xinhua]