TEHERAN, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei pada Selasa (8/2) mengatakan bahwa media Iran harus melaksanakan “tugas mutlak dan segera” untuk menghadapi apa yang disebutnya invasi media Barat.
Khamenei menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pertemuan dengan para komandan Angkatan Udara Iran, menurut situs web Khamenei.
Sang pemimpin mengatakan bahwa kebijakan pasti media Barat yang memusuhi Islam dan Iran adalah mendistorsi kenyataan dengan mengatakan “berbagai kebohongan profesional.”
Pemimpin tertinggi Iran itu menuding media Barat berusaha dengan segala cara untuk mendistorsi realitas Revolusi Islam Iran 1979 dan pendirinya, Ayatollah Ruhollah Khomeini, serta menyangkal berbagai aspek positif dan kemajuan revolusi tersebut.
Dia mengatakan kediktatoran media adalah jenis despotisme yang dibentuk dan digunakan oleh kekuatan Barat meskipun mereka mengklaim kebebasan berbicara, yang terbukti dengan penghapusan nama Qassem Soleimani dari platform-platform media sosial utama.
Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolution Guards Corps/IRGC) Iran, dibunuh oleh Amerika Serikat (AS) dengan serangan dronedi dekat Bandar Udara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.
Khamenei meminta semua rakyat Iran, khususnya pejabat media pemerintah dan pemilik media, untuk melaporkan realitas dan pencapaian negara yang sebenarnya untuk melawan taktik musuh tersebut. [Xinhua]