ROMA – Para pemimpin perekonomian besar dunia dan organisasi internasional utama menyerukan peningkatan kerja sama internasional terkait pandemi COVID-19, khususnya dalam penyediaan dan distribusi vaksin, saat dialog multilateral dimulai di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Para Pemimpin Kelompok 20 (Group of Twenty/G20) pada Sabtu (30/10).
Bahkan sebelum pandemi, “kita menghadapi proteksionisme, unilateralisme, dan nasionalisme,” kata Perdana Menteri Italia Mario Draghi dalam pidato pembukanya, menekankan bahwa “jelas multinasionalisme merupakan jawaban terbaik untuk masalah-masalah yang kita hadapi saat ini.”
Draghi memuji upaya vaksinasi global yang hampir mencapai target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memvaksinasi 40 persen populasi orang dewasa dunia hingga akhir tahun ini, meskipun dia juga menyebut bahwa kampanye vaksinasi di negara-negara miskin jauh tertinggal dari negara-negara berpenghasilan tinggi.
“Kini kita harus mengerahkan upaya maksimal untuk mencapai tingkat vaksinasi global 70 persen pada pertengahan 2022,” kata Draghi.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan melalui tautan video pada sesi pertama KTT bahwa negara-negara G20 harus menyelesaikan masalah pengakuan bersama vaksin COVID-19 dan sertifikat vaksinasi secepatnya. Masalah ini, ditambah dengan persaingan tidak sehat dan proteksionisme, berarti tidak semua negara memiliki akses yang setara ke vaksin dan sumber daya vital lainnya, tegasnya.
Dia juga meminta para anggota G20 untuk mengembangkan mekanisme pembaruan vaksin yang sistematis dan cepat, mengingat virus corona terus bermutasi.
Sementara itu, Presiden Dewan Eropa Charles Michel mencuit di Twitter saat KTT berlangsung, “Kita perlu memperluas pembagian dan produksi vaksin di negara-negara rentan, terutama terhadap COVID-19,” seraya menambahkan bahwa perjanjian terkait pandemi akan memungkinkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons global yang lebih baik.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta G20 agar segera memasok sumbangan vaksin yang telah dijanjikan ke Afrika, serta mendukung produksi vaksin di sana.
“Kesetaraan vaksin bukanlah soal amal. Ini demi kepentingan terbaik setiap negara,” katanya.
Isu-isu yang menjadi prioritas dalam agenda KTT dua hari di bawah Kepresidenan G20 Italia itu mencakup pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan pemulihan ekonomi. [Xinhua]