RAMALLAH – Para pejabat Israel dan Palestina telah menyepakati kerja sama layanan medis dalam pertemuan yang digelar pada Rabu (28/7) di Yerusalem, seperti dilansir sumber-sumber media Israel dan Palestina.
Radio Israel melaporkan bahwa pertemuan tersebut merupakan yang pertama dari jenisnya sejak 2014 dan mempertemukan menteri kesehatan dan menteri perlindungan lingkungan dari kedua pihak.
Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila mengatakan dalam pernyataannya bahwa sebuah pertemuan teknis tingkat menteri menyertakan tim dari kementerian kesehatan Palestina dan Israel, yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan Israel Nitzan Horowitz.
“Pertemuan itu membahas sejumlah masalah kesehatan penting, termasuk perjanjian kerja sama layanan medis antara kedua pihak, terutama tentang memerangi penyebaran virus corona,” tambahnya.
Al-Kaila juga mengatakan terdapat kesepakatan untuk memindahkan pasien dari Jalur Gaza guna mendapat perawatan medis di rumah sakit di Tepi Barat.
Pertemuan itu diadakan di tengah meningkatnya kontak tingkat tinggi antara Israel dan Palestina menyusul pelantikan pemerintah baru Israel bulan lalu.
Pekan lalu, kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas menerima empat panggilan telepon dari pejabat senior Israel, termasuk Presiden Israel Isaac Herzog.
Pada Rabu yang sama, Israel mengumumkan akan menambah jumlah izin kerja bagi warga Palestina dari wilayah Tepi Barat yang diduduki sebanyak 16.000 menjadi 105.000.
Dialog damai antara Israel dan Palestina, yang disponsori oleh Amerika Serikat, berhenti pada April 2014 menyusul perselisihan terkait permukiman, keamanan, dan perbatasan. [Xinhua]