TOKYO – Partai oposisi utama Jepang, Partai Demokrat Konstitusional Jepang (Constitutional Democratic Party of Japan/CDPJ), bersama tiga partai oposisi lainnya pada Selasa (15/6) mengajukan mosi tidak percaya terhadap Kabinet Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga.
Mosi tersebut diajukan setelah koalisi yang berkuasa menolak permintaan kubu oposisi untuk menunda berakhirnya sesi parlemen saat ini hingga tiga bulan, guna memungkinkan lebih banyak sesi pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan COVID-19 dan Olimpiade Tokyo.
Permintaan perpanjangan akhir sesi parlemen tersebut muncul setelah CDPJ dan partai-partai oposisi lainnya mengkritik respons pemerintah terhadap pandemi COVID-19. Mereka menganggap upaya pemerintah Jepang untuk mengekang penyebaran COVID-19 tidak cukup, terutama lambatnya kampanye vaksinasi di negara itu.
Mereka juga mempermasalahkan janji Suga bahwa perhelatan Olimpiade musim panas ini di Tokyo mulai 23 Juli mendatang akan “aman dan terjamin,” mengingat pandemi COVID-19 belum terkendali.
Termasuk tiga partai lain yang bersama-sama mengajukan mosi itu, yaitu Partai Komunis Jepang, Partai Demokrat untuk Rakyat, dan Partai Demokrat Sosial, kubu oposisi juga khawatir mengenai status keadaan darurat COVID-19 ketiga di Tokyo, beserta sembilan prefektur lainnya, di saat seluruh negara itu terus bergulat dengan gelombang keempat pandemi COVID-19.
Namun demikian, Partai Demokrat Liberal (Liberal Democratic Party/LDP) dan mitra juniornya Komeito akan menolak mosi tersebut dalam sidang pleno majelis rendah pada Selasa sore, ungkap sejumlah sumber pemerintah.
Suga menyatakan bahwa mengendalikan situasi COVID-19 adalah prioritas utamanya, namun dia juga mengatakan dirinya dapat membubarkan majelis rendah parlemen dan mengadakan pemilu cepat kapan saja.
Pemilu harus diadakan sebelum masa jabatan empat tahun anggota majelis rendah saat ini berakhir pada 21 Oktober mendatang.
Permintaan untuk sesi parlemen tersebut awalnya diajukan oleh Ketua Urusan Diet (parlemen Jepang) CDPJ Jun Azumi kepada Hiroshi Moriyama, mitra setaranya dari partai berkuasa Partai Demokrat Liberal, dalam pertemuan mereka pada Jumat (11/6) pekan lalu.
Mengenai pemilu mendatang, Azumi mengatakan kepada wartawan, “Pihak oposisi tidak akan tertekan atau merasa terancam, dan siap bertarung jika pemilu berlangsung.” [Xinhua]