“Kita perlu memilah dan menjelaskan isi doktrin Buddha Tibet yang kondusif bagi keharmonisan masyarakat, kemajuan zaman, kesehatan dan sopan santun, dan membuat interpretasi doktrin Buddha Tibet diadaptasi dengan lebih baik di era yang baru,” kata Panchen Lama, anggota Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (Chinese People’s Political Consultative Conference/CPPCC), badan penasihat politik nasional, kepada Xinhua dalam sebuah wawancara.
“Sebagai penasihat politik dari kelompok agama, saya harus cermat melihat situasi para penganut dan tokoh agama di tingkat dasar, dan melayani negara dan rakyat melalui upaya saya sendiri,” imbuhnya.
Panchen Lama mengatakan kelompok agama harus mengambil inisiatif dalam menafsirkan doktrin Buddha Tibet. Ini adalah manifestasi nyata dari patriotisme dan pengabdian kepada agama, dan manifestasi sejati dari tanggung jawab mereka terhadap negara dan agama yang mereka yakini, katanya.
“Masyarakat dari seluruh kelompok etnis di seluruh negeri, termasuk masyarakat Tibet, menikmati kebahagiaan dalam kehidupan yang sejahtera, setara, beradab, dan harmonis,” katanya, sambil menambahkan bahwa hanya dengan menjunjung tinggi kepemimpinan Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) dan di bawah kepemimpinan kuat Komite Sentral CPC, rakyat China mampu mengatasi segala kesulitan dan tantangan di masa depan.
“Ini adalah misi yang tidak dapat diganggu gugat bagi kami untuk menjunjung tinggi kepemimpinan CPC tanpa ragu,” kata Panchen Lama.
Setiap tokoh dari kelompok agama yang mencintai negara ini, Buddhisme Tibet, kampung halaman, dan masyarakat harus mengambil sikap tegas dalam menegakkan kepemimpinan CPC, katanya. [Xinhua]