Seorang anak laki-laki yang terluka dirawat di sebuah klinik sementara di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 8 Mei 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
GAZA, 13 Mei (Xinhua) — Otoritas kesehatan yang dikelola Hamas pada Senin (13/5) memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Jalur Gaza berpotensi kolaps dalam hitungan jam akibat kelangkaan bahan bakar yang parah.
“Sebagai imbas dari kegagalan menyediakan bahan bakar yang dibutuhkan guna mengoperasikan generator listrik rumah sakit, ambulans, dan mengangkut para karyawan ke tempat kerja mereka, sistem kesehatan akan kolaps dalam beberapa jam,” ujar otoritas kesehatan tersebut dalam sebuah pernyataan pers.
Sejak pecahnya konflik Palestina-Israel pada tujuh bulan yang lalu, otoritas kesehatan itu kewalahan menangani tingginya jumlah korban tewas, kata pernyataan tersebut, sembari menambahkan bahwa staf mereka setiap harinya bekerja sepanjang waktu untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat di Gaza.
Pada 5 Mei, militer Israel menutup perlintasan Kerem Shalom, titik masuk utama untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza, tak lama setelah serangan roket Hamas menewaskan empat tentara Israel di area sekitarnya. [Xinhua]
Seorang anak laki-laki Palestina berdiri di luar sebuah tenda di kamp sementara di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 10 Mei 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Orang-orang memeriksa sejumlah bangunan yang hancur pascapengeboman Israel di kamp pengungsi Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah pada 11 Mei 2024. (Xinhua)
Seorang anak yang terluka dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 8 Mei 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Seorang anak perempuan yang terluka dipindahkan ke dalam sebuah ambulans di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 8 Mei 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)