YERUSALEM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan kelompok-kelompok militan di Jalur Gaza bahwa mereka akan “membayar harga yang mahal” untuk serangan roket yang mereka luncurkan pada Selasa (11/5) malam ke Israel tengah dan selatan.
Rentetan roket yang ditembakkan ke arah Tel Aviv dan sejumlah kota besar lain di Israel tengah mengakibatkan seorang wanita tewas dan puluhan orang luka-luka, menurut layanan kesehatan darurat Israel Magen David Adom.
“Darah para korban ada di tangan mereka (kelompok militan),” kata Netanyahu dalam pernyataan yang disiarkan melalui televisi. Dia menyampaikan ancaman itu kepada para pemimpin Hamas, gerakan Islamis Palestina yang menguasai Gaza, dan Jihad Islam Palestina, kelompok militan yang lebih kecil di Gaza.
“Kampanye militer akan membutuhkan waktu,” tuturnya usai melangsungkan pertemuan dengan jajaran pejabat keamanan senior Israel. “Kami akan memulihkan keamanan warga Israel.”
Di samping Netanyahu, kepala staf umum Pasukan Pertahanan Israel Aviv Kochavi mengatakan bahwa Israel telah menyerang 500 target milik Hamas dan Jihad Islam sejak Senin (10/5).
“Kami melukai dan membunuh puluhan kaum teroris,” ujarnya, yang kemudian menambahkan bahwa Hamas dan Jihad Islam “akan membayar lebih mahal lagi.”
“Kami siap meningkatkan kampanye militer sebanyak yang dibutuhkan,” ucapnya.
Komando militer Israel, Homefront Command, menyampaikan dalam pernyataannya bahwa sekolah-sekolah dari Israel selatan hingga Herzliya, sebuah kota di utara Tel Aviv, akan ditutup pada Rabu (12/5).
Tiga wanita di Israel dan 28 orang lainnya di Jalur Gaza dilaporkan tewas sejak Senin akibat gejolak terburuk dalam kekerasan Israel-Palestina sejak serangan militer besar-besaran Israel di Gaza pada 2014. [Xinhua]