Mesin pemanen bekerja di sebuah ladang pertanian kedelai dekat Birobidzhan, Rusia, pada 19 Oktober 2018. (Xinhua/Zhang Ruoxuan)
“Kami berharap semua ketentuan perjanjian pangan akan dilaksanakan sepenuhnya,” kata Nechaev.
MOSKOW, 11 Agustus (Xinhua) — Moskow pada Kamis (11/8) meminta negara-negara Barat agar berkontribusi pada penerapan sepenuhnya perjanjian biji-bijian Istanbul, yang termasuk ekspor pangan dan pupuk Rusia.
Paket perjanjian itu tak hanya mengizinkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina, tetapi juga menetapkan promosi pangan dan pupuk Rusia di pasar global, yang tidak dilaksanakan, kata Ivan Nechaev, Wakil Direktur Departemen Informasi dan Pers Kementerian Luar Negeri Rusia.
“Kami berharap semua ketentuan perjanjian pangan akan dilaksanakan sepenuhnya dan negara-negara Barat akan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk akses pupuk dan pangan Rusia ke pasar global,” kata Nechaev dalam sebuah konferensi pers.
Pada 22 Juli, Rusia dan Ukraina menandatangani dokumen secara terpisah di Istanbul dengan Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait ekspor biji-bijian dan pupuk dari Ukraina dan Rusia. Pengiriman biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam dimulai pada 1 Agustus.
“Sayangnya, tak satu pun kapal yang membawa biji-bijian (Ukraina) mencapai pantai negara-negara yang kelaparan di Afrika atau Asia Selatan. Mereka terutama menuju pelabuhan-pelabuhan Barat,” kata Nechaev kepada awak media.
Menurut Nechaev, kargo tersebut terutama terdiri dari jagung dan minyak bunga matahari, bukan gandum, yang menimbulkan keraguan tentang ketulusan pernyataan negara-negara Barat bahwa ketahanan pangan global bergantung pada perjanjian Istanbul. [Xinhua]