Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi yang tengah berkunjung bertemu dengan Menlu Myanmar U Wunna Maung Lwin di Bagan, Myanmar, pada 3 Juli 2022. (Xinhua/Zhang Dongqiang)
Pihak China mengharapkan berbagai upaya bersama oleh China dan ASEAN guna mendorong Myanmar untuk mengejar rekonsiliasi politik dalam kerangka konstitusi dan undang-undang, kata Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
BAGAN, Myanmar, 4 Juli (Xinhua) — Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi yang tengah berkunjung pada Minggu (3/7) bertukar pandangan tentang isu Myanmar dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menlu Kamboja Prak Sokhonn.
Prak Sokhonn, yang juga menjadi utusan khusus Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk Myanmar, menjelaskan kepada Wang terkait hasil kunjungannya ke Myanmar. Wang memuji peran positif yang dimainkan Kamboja, ketua ASEAN periode 2022, dalam menengahi isu Myanmar dan menjelaskan sikap China perihal hal ini.
Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi yang tengah berkunjung bertemu dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menlu Kamboja Prak Sokhonn di Bagan, Myanmar, pada 3 Juli 2022. (Xinhua/Zhang Dongqiang)
Pertama, pihak China mengharapkan berbagai upaya bersama oleh China dan ASEAN guna mendorong Myanmar untuk mengejar rekonsiliasi politik dalam kerangka konstitusi dan undang-undang, sekaligus mendorong semua partai politik di negara itu untuk mengutamakan keseluruhan situasi dan kepentingan rakyat guna melakukan sejumlah upaya rasional dan pragmatis demi menstabilkan situasi serta mewujudkan perdamaian dengan segera.
Kedua, China berharap dapat bekerja sama dengan ASEAN untuk mendorong Myanmar memulai kembali proses transisi demokrasi dan eksplorasi jalur pembangunan politik dengan karakteristik Myanmar sendiri yang juga sesuai dengan kondisi nasionalnya.
Ketiga, China mengharapkan ASEAN untuk tetap berpegang pada “cara ASEAN”, menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar dan tradisi nonintervensi dalam urusan internal negara-negara lain dan berkoordinasi , tetap fokus dan menyingkirkan berbagai gangguan, terlibat dalam koordinasi yang toleran, secara konstruktif mengimplementasikan konsensus lima poin yang dicapai oleh para pemimpin ASEAN, serta menjaga kesatuan ASEAN secara keseluruhan dan peran utamanya. [Xinhua]