BEIJING, Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi pada Jumat (25/2) mengatakan bahwa mustahil untuk benar-benar aman dari virus sepanjang masih ada “kesenjangan” imunisasi di dunia, seraya menyerukan dukungan vaksin yang lebih kuat bagi negara-negara berkembang.
Wang menyampaikan pernyataan tersebut dalam debat tematik tingkat tinggi di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertajuk “Mendorong Momentum untuk Vaksinasi Universal”.
Menekankan soal tanggung jawab negara-negara besar, Wang menuturkan bahwa penguatan dukungan vaksin COVID-19 bagi negara-negara berkembang, khususnya negara-negara Afrika, perlu dilakukan.
Wang mendesak semua pihak untuk meningkatkan kebijakan pencegahan dan pengendalian epidemi, serta mendorong penelitian terhadap virus-virus mutan maupun kerja sama pengembangan obat demi meningkatkan laju vaksinasi.
Wang melanjutkan bahwa penting untuk secara efektif membantu negara-negara berkembang memperkuat sistem kesehatan masyarakat, mematuhi multilateralisme sejati, serta memperbaiki sistem tata kelola kesehatan global. Dia juga menyerukan perhatian untuk mengoordinasikan pencegahan dan pengendalian epidemi serta pembangunan ekonomi dan sosial.
China sejauh ini telah memasok lebih dari 2,1 miliar dosis vaksin ke lebih dari 120 negara. Satu dari dua vaksin yang digunakan di dunia adalah “Buatan China,” kata Wang.
China juga menjadi negara pertama yang mendukung penghapusan hak kekayaan intelektual vaksin dan negara pertama yang mentransfer teknologi kepada negara-negara berkembang.
China bersedia terus bekerja sama dengan semua pihak untuk memperkuat kerja sama vaksin dan bersama-sama membangun komunitas kesehatan bagi semua orang, tutur Wang. [Xinhua]