Para penumpang yang mengenakan masker terlihat di dalam sebuah kereta di Berlin, ibu kota Jerman, pada 1 April 2022. (Xinhua/Stefan Zeitz)
Tingkat insidensi COVID-19 tujuh harian di Jerman naik menjadi 760 infeksi per 100.000 penduduk pada Jumat, dari sekitar 578 infeksi sepekan sebelumnya, menurut Robert Koch Institute (RKI) untuk penyakit menular.
BERLIN, 14 Oktober (Xinhua) — Menteri Kesehatan (Menkes) Jerman Karl Lauterbach menyerukan kepada negara-negara bagian di negara itu untuk menerapkan kembali persyaratan yang lebih ketat dalam penggunaan masker seiring meningkatnya angka infeksi COVID-19 di tengah gelombang musim gugur saat ini.
“Semakin cepat Anda menginjak rem, semakin baik,” ungkap Lauterbach dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (14/10).
Sejak awal bulan, negara-negara bagian Jerman telah diberi wewenang untuk menetapkan serangkaian upaya pencegahan COVID-19 sendiri. Hanya ada beberapa pengecualian, seperti mandat wajib memakai masker FFP2 yang berlaku secara nasional ketika menggunakan kereta jarak jauh.
Sangat masuk akal untuk “bekerja dengan pembatasan kecil sekarang daripada bereaksi dengan sangat drastis namun terlambat,” kata Lauterbach.
Seorang penumpang yang mengenakan masker turun dari sebuah kereta S-Bahn di Berlin, ibu kota Jerman, pada 1 April 2022. (Xinhua/Stefan Zeitz)
Tingkat insidensi COVID-19 tujuh harian di Jerman naik menjadi 760 infeksi per 100.000 penduduk pada Jumat, dari sekitar 578 infeksi sepekan sebelumnya, menurut Robert Koch Institute (RKI) untuk penyakit menular.
Lauterbach mengatakan dirinya menduga ada “sejumlah besar kasus yang tidak dilaporkan,” membuat jumlah aktual infeksi COVID-19 tiga hingga empat kali lebih tinggi. Sekitar 114.000 infeksi baru tercatat di Jerman pada Jumat yang sama, 60.000 lebih sedikit dari sepekan yang lalu.
“Penyebaran kuat dalam beberapa pekan terakhir” menyebabkan lebih banyak penyebaran COVID-19 di rumah sakit dan panti wreda, sebut RKI dalam laporan mingguannya pada Kamis (13/10).
Menurut Daftar Ketersediaan Perawatan Intensif Jerman (German Intensive Care Availability Register/DIVI), jumlah pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan di unit perawatan intensif (ICU) di negara itu meningkat menjadi 1.683 orang pada Jumat (sekitar 300 lebih banyak dari sepekan yang lalu), tetapi masih jauh di bawah rekor angka yang terlihat pada gelombang-gelombang sebelumnya.
Seorang pria menjalani tes COVID-19 di sebuah stasiun pengujian COVID-19 di Berlin, ibu kota Jerman, pada 24 Maret 2022. (Xinhua/Stefan Zeitz)
Untuk melawan tren tersebut, Jerman meluncurkan sebuah kampanye iklan vaksinasi baru.
Dari 69,4 juta orang dewasa di Jerman yang berusia 18 tahun ke atas, sekitar 85 persen sudah divaksinasi COVID-19 lengkap. Hampir 73 persen dari mereka menerima satu vaksin boosterdan sekitar 13 persen menerima dua suntikan booster, menurut angka resmi. [Xinhua]