RAMALLAH – Mengakhiri pemukiman Israel di wilayah Palestina, terutama di Yerusalem Timur, merupakan langkah penting untuk membangun kepercayaan dengan Israel, demikian dikatakan seorang pejabat senior Palestina pada Minggu (1/8).
Anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Ahmed Majdalani mengatakan kepada wartawan di Kota Ramallah, Tepi Barat, bahwa “pembangunan permukiman Israel dan penyitaan lahan Palestina harus dihentikan.”
Dia menambahkan bahwa membangun kepercayaan tidak hanya berarti melonggarkan sejumlah tindakan ekonomi dan keuangan untuk warga Palestina atau mengatur koordinasi keamanan antara kedua pihak, tetapi juga berarti mengubah kebijakan Israel.
“Kami menyampaikan kepada Amerika Serikat (AS) sejumlah ide dan langkah untuk membangun kepercayaan dengan Israel,” kata Majdalani, seraya menyebut bahwa ide itu tidak dibahas setelah pemerintahan baru Israel dibentuk oleh Perdana Menteri Naftali Bennett.
Pada Minggu, harian Palestina al-Quds melaporkan bahwa Juli lalu pihak Palestina menyerahkan sebuah dokumen berisi langkah-langkah membangun kepercayaan dengan Israel kepada Wakil Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk urusan Israel dan Palestina Hadi Amr.
Surat kabar itu mengungkapkan bahwa dokumen tersebut menyerukan untuk membawa hubungan Palestina-Israel seperti sebelum tahun 2000 dan melanjutkan negosiasi perdamaian langsung antara kedua pihak, yang mandek pada 2014.
Dokumen itu mencakup 30 pokok yang berkaitan dengan tuntutan keamanan, politik, dan ekonomi, termasuk penghentian pemukiman, mempertahankan status quo di Masjid al-Aqsa, serta menghentikan penghancuran rumah-rumah warga Palestina, katanya.
Dokumen itu juga menyerukan pengurangan komisi Israel atas iuran pendapatan pajak dari 3 persen menjadi 1 persen, menghentikan pemotongan dana Palestina oleh Israel, serta meninjau Perjanjian Ekonomi Paris, tambahnya.
Sementara itu, media Israel mengatakan bahwa dokumen Palestina tidak membahas tentang solusi permanen untuk konflik, tetapi hanya mencakup tuntutan untuk melanjutkan pembicaraan damai dengan Israel di bawah sponsor AS. [Xinhua]