MEXICO CITY – Meksiko dan Amerika Serikat (AS) pada Selasa (8/6) sepakat membentuk gugus tugas khusus guna memerangi perdagangan manusia. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan antara Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dan Wakil Presiden AS Kamala Harris yang tengah berkunjung.
Gugus tugas ini akan berbagi informasi dan intelijen, dengan tujuan membongkar jaringan kriminal yang terlibat dalam perdagangan manusia di wilayah Meksiko, papar kantor kepresidenan Meksiko dalam pernyataannya. “Pertemuan antara kedua delegasi ini menjadi kerangka kerja bagi pemerintah untuk menekankan kembali tekad dan prioritas mereka dalam melindungi hak asasi manusia,” ungkap pemerintah Meksiko.
“Mereka juga sepakat untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi terkait kerja sama keamanan, dengan tanggal yang belum ditentukan,” imbuhnya.
Harris tiba di Meksiko pada Senin (7/6) malam dari Guatemala, sebagai bagian dari kunjungan resmi pertamanya ke luar negeri sejak pemerintahan Presiden AS Joe Biden menjabat pada 20 Januari lalu.
Harris bertemu dengan Lopez Obrador dan sejumlah pejabat lainnya di Istana Nasional di Mexico City, tidak lama setelah kedua negara menandatangani nota kesepahaman untuk mendorong pembangunan di kawasan Segitiga Utara Amerika Tengah guna membendung migrasi ke utara dari Guatemala, Honduras, dan El Salvador.
Menurut kantor kepresidenan Meksiko, kedua negara telah memperkuat visi mereka tentang “hubungan bilateral yang berlandaskan sikap saling menghormati dan kerja sama”, untuk bersama-sama mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi kedua negara maupun regional.
Diungkapkan otoritas negara itu, anak-anak terutama menjadi “mangsa” para pelaku perdagangan manusia yang mengeruk keuntungan dari migrasi yang tidak biasa.
Kedua negara juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai kemajuan secara bersama-sama dan terkoordinasi melawan COVID-19, serta meningkatkan perekonomian kawasan melalui Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (United States-Mexico-Canada Agreement/USMCA) tentang perdagangan bebas. [Xinhua]